BANGLI, BALIPOST.com – Keberadaan sejumlah bangunan Pelinggih berdampingan dengan kloset di Kabupaten Bangli sempat menghebohkan masyarakat sepekan terakhir ini. Tidak hanya satu, pelinggih nyeleneh seperti itu ditemukan di beberapa tempat.
Terkait hal tersebut, Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bangli mengimbau umat tidak saling hujat. Masyarakat diharapkan menjaga kondusivitas terlebih jelang datangnya hari raya Galungan dan Kuningan.
Terkait adanya fenomena bangunan pelinggih berdampingan dengan kloset itu, PHDI Kabupaten Bangli Kamis (6/3) membuat surat yang ditujukan kepada Bendesa, Perbekel, Kepala Lingkungan dan Kelian adat se-Kabupaten Bangli. Dalam surat tersebut, PHDI Kabupaten Bangli meminta seluruh Bendesa, Perbekel, Kepala Lingkungan dan Kelian adat mendata kepala keluarga yang menganut paham membangun pelinggih berisi kloset di wilayah masing-masing.
Dari data itu, PHDI Bangli nantinya akan menindaklanjuti dengan melakukan pembinaan. Dalam surat tersebut, PHDI Bangli juga menghimbau masyarakat memperhatikan dan menjaga kondusivitas.
Masyarakat diminta tidak saling sindir, tidak saling hujat dan tidak saling tuding antar banjar/desa. Terlebih dalam waktu dekat umat Hindu akan merayakan hari raya Galungan, Kuningan dan Nyepi.
Ketua PHDI Kabupaten Bangli Nyoman Sukra dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tidak memberikan batas terkait pendataan pelinggih berisi kloset. Selain PHDI, pendataan terhadap bangunan pelinggih yang berdampingan dengan kloset ini juga dilakukan oleh Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan (Pakem).
Nantinya hasil pendataan akan dicocokan. “Kami imbau masyarakat tidak saling hujat, tidak saling tuding antar banjar/desa dan tetap menjaga kondusifitas jelang hari raya,” kata Sukra. (Dayu Swasrina/balipost)