Kasus pelajar SMP di Gianyar yang tewas akibat lakalantas mengingatkan kembali masyarakat tentang sistem transportasi publik khususnya untuk pelajar di Bali yang masih jauh dari harapan. Netizen melalui akun Facebook @balipost berharap lakalantas seperti itu tidak terulang mengingat jumlah pelajar SMP yang mengendarai kendaraan bermotor ke sekolah semakin banyak.

Sebagian besar netizen mendesak pemerintah daerah menyediakan sistem transportasi khusus siswa yang tidak saja gratis, namun juga terintegrasi dan memiliki jangkauan luas hingga ke pelosok. Di beberapa kabupaten/kota di Bali, termasuk di Gianyar, sistem transportasi khusus pelajar sudah berjalan meski belum maksimal. Ini patut diapresiasi.

Kabupaten lain yang belum, kapan menyusul? Tentu saja perlu ada komitmen kepala daerahnya. Jika serius ingin memajukan sektor pendidikan dan transportasi, segera realisasikan! Lebih baik mencontoh daerah lain ketimbang membuat program inisiatif yang hanya menguntungkan segelintir orang dan tujuannya mencari dukungan politik.

Baca juga:  Jaga Kebersihan Pasar Tradisional

Artha Kadek

Harusnya pemda memikirkan transportasi massal yang murah dan bagus. Seperti Jakarta, bus sekolah gratis dari zaman Jokowi, busway terintegrasi sekali bayar, dll.

Gus Arya

Pemerintah dan sekolah carikan solusi karena orangtua sibuk kerja. Kalau tidak kerja, biaya hidup dan sekolah tinggi, apalagi anak sekolah. Di swasta semua bayar. Beda dengan negeri masih ada gratisnya.

Gede Udiyana

Kalau di daerah Gerokgak, mobil Isuzu merah lama itu yang laris. Jadi muridnya sudah punya langganan antar-jemput.

Putri Larasati

Sekolah harus mengaktifkan bus sekolah seperti negara-negara luar, kayaknya bisa. Seperti anak-anak TK, tinggal tambah biaya iuran bus. Ah, tapi masak kita yang mikirin, nanti kaseknya mikirin apa?

Baca juga:  HUT PGRI ke-76 dan HGN Tahun 2021, Bupati Suwirta Minta Guru Kumandangkan Spirit Gema Santi di Sekolah

Eli Damayanti

Bersyukur anak saya sekolah di Tabanan, sudah tersedia angkutan antar-jemput sekolah gratis. Anak sekolah lebih aman dan lebih disiplin. Semoga di daerah yang lain bisa mengikuti juga.

Alit Surya

Kalau tidak dikasih bawa motor, orangtua repot antar-jemput, telat bekerja. Kalau dibebaskan, anak di bawah umur masih labil di jalan. Semestinya setiap sekolah menyediakan bus sekolah untuk anak SD sampai SMP. Tidak masalah ada biaya tambahan.

Kadek Diartha

Wajar, kecuali sekolah menyiapkan mobil antar-jemput atau angkutan umum yang antimacet.

Agus Wis

Jangan asal buat larangan saja. Seharusnya disediakan angkutan umum untuk antar-jemput siswa. Paling tidak, solusi dulu baru buatkan larangan.

Baca juga:  Kasus DBD di Tabanan Meningkat

Nlp Sri

Ini bukti sistem city transport kita belum bagus.

Mardana Nyoman

Sekolah harus tegas. Kalau bisa harus naik sepeda.

Ni Gusti Ayu

Sediakan bus antar-jemput sekolah.

Wayan Widnyana Putra

Di desa saya, sudah biasa anak SMP sekolah naik sepeda motor.

Daniel Wieu

Kan ada Gojek dan Grab, ongkosnya minta pemda saja.

Darma Cenixs

Inilah salah satu yang bikin macet dan sepeda motor di Bali makin banyak. Perlu bangkitkan angkutan umum ke sekolah agar siswanya naik angkutan umum dan kalau bisa tarif murah buat siswa.

Widi Hoppus

Kalau dilarang, seharusnya ada solusi dong. Misal bus sekolah, angkot yang masuk ke desa. *

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *