DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI Bintang Puspayoga membuka sosialisasi pendidikan pranikah yang diselenggarakan Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Denpasar di Gedung Dharma Negara Alaya, Jumat (7/2).
Pembukaan sosiliasasi ditandai pemukulan kendang oleh Menteri PPPA didampingi Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, Sekda AAN Rai Iswara dan serta Ketua WHDI Denpasar Sagung Antari Jaya Negara.
Bintang Puspayoga menilai sosialisasi pendidikan pranikah yang diikuti para siswa SMA/SMK di Denpasar ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada para pelajar tentang hak-hak dasar anak. Dikatakannya, perkawinan di usia anak-anak mengancam pemenuhan hak-hak dasar anak, seperti mendapat pengasuhan yang baik, memperoleh pendidikan, hidup bebas dari kekerasan dan perlakuan salah lainnya.
Berdasarkan data BPS 2018, terdapat 11,21 persen perempuan berusia 20-24 tahun yang telah menikah, melaksanakan pernikahan pada usia di bawah 18 tahun. Terdapat 20 provinsi di Indonesia yang memiliki angka lebih tinggi dari rata-rata nasional. Bali menduduki posisi ke-26 dengan angka perkawinan tertinggi.
Perkawinan anak juga berisiko terhadap kematian ibu dan anak. Itu karena anak perempuan secara fisik belum siap mengandung dan melahirkan. Dampak lainnya akan mengikuti, seperti berat badan anak kurang dan ketidaksiapan mental menghadapi masalah keluarga lainnya. Karena itu, kegiatan WHDI Denpasar yang menggelar sosialisasi ini dinilai cukup positif.
Wali Kota Denpasar Rai Mantra menyatakan, perkawinan harus disiapkan secara matang. Tidak cukup hanya dengan cinta semata. Ada elemen lain yang perlu diperhatikan bila seorang melakukan perkawinan untuk dapat suputra yang baik nantinya.
Menurut Ketua WHDI Denpasar Sagung Antari Jaya Negara, sosialisasi menghadirkan narasumber dari WHDI Provinsi Bali dengan peserta para siswa SMA dan SMK se-Kota Denpasar. Temanya yakni ”melalui sosialisasi pendidikan pranikah kita perkuat karakter generasi muda dalam merencanakan keluarga sejahtera dan berkualitas”. (Asmara Putra/balipost)