BANGLI, BALIPOST.com – Desa Songan mengalami banjir bandang parah pada Jumat (7/2). Dikutip dari Denpost, kondisi terparah dialami wilayah Hulundanu.
Tak hanya lahan pertanian, kendaraan dan rumah warga juga teredam lumpur. Akibatnya, 8 KK harus mengungsi ke rumah kerabat.
Banjir ini, menurut Perbekel Songan A, Jro Lanang, merupakan kiriman dari pegunungan Desa Sukawana, Desa Pinggan, dan Desa Belandingan. Ia mengatakan hujan deras yang terjadi sekitar 13.45 memicu terjadinya banjir bandang itu. “Semua sungai di atas menumpahkan banjir,” tegas Jro Lanang.
Meski air sudah surut, namun lumpur padat dikatakannya masuk ke rumah warga. Sementara, warga membiarkan keadaan itu karena mencari lokasi aman untuk mengungsi.
Sementara itu, Jero Mangku Gede Ardana, warga di Banjar Hulundanu, Desa Songan, mengungkapkan hujan mulai melanda sejak pukul 14.30 Wita. Berselang setengah jam kemudian, terjadi banjir. Banjir paling parah terjadi di wilayah Banjar Hulundanu.
Banjir disertai lumpur masuk ke rumah-rumah warga serta merendam jalan utama di desa setempat. Ketinggiannya mencapai paha orang dewasa. “Sekarang akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan karena terendam lumpur. Jalan kaki saja susah,” ungkapnya.
Lahan pertanian warga yang ada di pinggir danau Batur juga rusak akibat terdampak banjir. “Saat ini hujan sudah reda,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)