BANGLI, BALIPOST.com – RSU Bangli dalam beberapa bulan terakhir terpaksa mengirim pasien yang membutuhkan pelayanan CT Scan ke RSU Klungkung. Itu dilakukan lantaran RSU Bangli saat ini tidak punya alat CT Scan.
Direktur RSU Bangli dr. I Nyoman Arsana mengatakan, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan RSU Klungkung terkait pelayanan CT Scan. Kerjasama sudah mulai dilakukan sejak beberapa bulan lalu.
Sejak alat CT Scan yang sebelumnya ada di RSU Bangli tidak bisa difungsikan karena izin operasionalnya tak kunjung keluar. Dijelaskannya, alat CT Scan yang sebelumnya ada di RSU Bangli merupakan milik pihak ketiga yang diajak bekerjasama.
Alat tersebut sudah tidak digunakan sejak September 2019. Karena izinnya yang diurus rekanan tak kunjung selesai, RSU Bangli kemudian memutus kerja sama dengan pihak rekanan. “Sekarang alatnya sudah diangkut,” terangnya, Minggu (9/2).
Arsana mengungkapkan, jumlah pasien membutuhkan pelayanan dengan alat CT Scan setiap harinya rata-rata 1-3 pasien. Pasien yang butuh CT Scan seperti pasien kecelakaan atau stroke.
Karena harus merujuk pasien yang butuh CT Scan ke RSU Klungkung, RSU Bangli mau tak mau harus mengeluarkan biaya lebih. Seperti untuk biaya BBM hingga biaya makan sopir yang mengantar pasien.
Biaya itu tidak bisa dibebankan pada pasien. “Kalau biaya untuk CT Scan ini sudah satu paket dengan BPJS, sehingga pasien tidak perlu mengeluarkan biaya,” terangnya.
Pihaknya sejatinya sangat ingin punya alat CT Scan sendiri. Namun untuk pengadaannya butuh biaya besar. Satu unitnya bisa mencapai Rp 13 miliar. Untuk pengadaan alat itu pihaknya berencana mengusulkan permohonan bantuan ke Pemerintah pusat. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan kembali menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. (Dayu Swasrina/balipost)