Presiden AS, Donald Trump berbicara mengenai penanganan COVID-19 pada Selasa (24/3). (BP/AFP)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Predikat Amerika Serikat dalam pandemi COVID-19 kembali bertambah. Setelah sehari sebelumnya menyandang predikat episentrum baru COVID-19 dan memecahkan rekor kematian harian dengan jumlah lampaui 2.000 kasus, pada Sabtu (11/4) waktu setempat, AS kembali menyandang predikat baru.

Hal ini menyusul total kasus kematian akibat COVID-19 di AS sudah di atas 20.000 pada Sabtu, sesuai perhitungan Johns Hopkins University. Dikutip dari AFP, Minggu (12/4), wabah COVID-19 telah mengklaim 20.071 jiwa di AS.

Baca juga:  Buntut WNA Turunkan Celana di Puncak Gunung Agung, Desa Adat Besakih akan Gelar Upacara Pembersihan

AS pun kini menyandang negara yang terbanyak kasus kematiannya akibat corona virus jenis baru ini di dunia. Sebelumnya, Italia yang memegang peringkat pertama jumlah kasus kematian terbanyak selama beberapa pekan.

Tetapi minggu lalu, AS perlahan-lahan mulai mengalami peningkatan kasus kematian akibat COVID-19. Bahkan, pada Sabtu pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengingatkan warganya untuk bersiap menghadapi minggu terburuk sejak negara itu berperang menghadapi virus ini.

Baca juga:  Setelah Menag Terkonfirmasi Positif COVID-19, Akses Masuk di Kemenag Diperketat

Wabah itu telah menjangkiti sebanyak 519.453 warga AS, menurut perhitungan dari Johns Hopkins University yang berbasis di Baltimore itu.

Italia yang merupakan negara terdampak paling buruk di Eropa. Dengan populasi seperlima dari populasi AS mengalami total kematian 19.468 kasus. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *