Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh pengunjung pasar di Keramas, Gianyar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Mengecek suhu tubuh setiap pengunjung pasar dengan thermometer, dan wajib mencuci tangan sebelum masuk pasar menjadi kegiatan rutin dari petugas Satgas Gotong Royong Pencegahan COVID-19 Desa Adat Keramas. Mereka melakukannya bersama Satgas Relawan Pencegahan COVID-19 Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.

Selain kedua hal tersebut, para pedagang pasar diwajibkan untuk menggunakan masker. Demikian juga masyarakat yang ingin berbelanja disarankan untuk menggunakan masker sebagai bentuk pencegahan COVID-19.

Kepala Pasar Desa Adat Keramas, I Made Berata mengatakan, semua pedagang diwajibkan menggunakan masker. Jika tidak, maka pedagang tidak boleh berjualan.

Baca juga:  Ratusan Modifikator Bali Ikuti Kreatifitas di Ajang HMC 2024

Kebijakan tegas ini diberlakukan semata-mata untuk kebaikan semuanya. “Untuk pedagang pasar Desa Adat Keramas jumlahnya sebanyak 240 orang, semua wajib masker,” jelasnya, Minggu (12/4).

Untuk pengunjung pasar, pengawasan masyarakat sesuai dengan protap pencegahan penyebaran COVID-19, pengelola pasar dibantu oleh Satgas Gotong Royong Pencegahan COVID-19 Desa Adat Keramas dengan mengerahkan prajuru Adat dan Dinas Desa Keramas. Mereka secara bergiliran, melakukan edukasi ke masyarakat guna menggunakan masker, mencuci tangan sebelum masuk, diperiksa suhu tubuh dan sterilisasi melalui bilik disinfektan.

Baca juga:  Kembali Muncul Kasus, Sudah Selesai Karantina Mandiri 14 Hari Ternyata Swabnya Positif COVID-19

Menurut Ketua Satgas Gotong Royong Pencegahan COVID-19 Desa Adat Keramas, I Made Subagia, ada dua bilik disediakan di pasar. Keduanya bantuan dari Perbekel Keramas dan Disperindag Kabupaten Gianyar.

Selain pasar sebagai pusat kegiatan masyarakat desa, penyemprotan disinfektan ke rumah dan area publik juga dilakukan secara mandiri dan oleh masyarakat dan relawan. “Kami siapkan tandon berisi 360 liter campuran disinfektan gratis di setiap banjar dan tempat umum bagi masyarakat yang menyemprot secara mandiri. Demikian juga tempat cuci tangan di seluruh banjar,” katanya.

Baca juga:  Kunjungan ke Puri Ubud Dibatasi, Pertunjukan Dihentikan

Satgas juga setiap malam hari berkeliling desa menghimbau agar masyarakat tidak berkerumun dengan melakukan penutupan toko, warung hingga supermarket jam 20.00 WITA. Selama wabah ini masyarakat diimbau tetap dirumah guna pencegahan penularan COVID-19. (Agung Dharmada/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *