AMLAPURA, BALIPOST.com – Jumlah tenaga kerja (naker) migran asal Karangasem cukup banyak. Data Dinas Kesehatan Karangasem, jumlahnya mencapai 503 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama, Minggu (12/4), mengungkapkan, per 11 April, sebanyak 282 orang masih berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Sementara, 221 orang lainnya sudah menjalani proses pemantauan.
“Sebanyak 282 orang ini saat ini masih dalam pemantauan. Mereka kini tengah menjalani proses karantina mandiri selama 14 hari di rumahnya masing-masing. Mereka akan terus dipantau kesehatannya oleh petugas surveilans puskesmas masing-masing. Sedangkan yang 221 orang, sudah selesai melewati proses pemantauan selama 14 hari,” ucap Pertama.
Pertama menambahkan, bagi yang ODP, maka pihak petugas surveilans melakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan RT PCR hari ke-1 dan ke-2. Dan untuk PDP, juga dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan RT PCR hari ke-1 dan ke-2. “Untuk ODP melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kalau PDP, kalau gejalanya ringan diisolasi di rumah, sedang dirawat di RS darurat, dan berat akan dirawat di rumah sakit rujukan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas gotong royong Desa Adat Susuan I Gede Sandi menjelaskan, khusus untuk di Susuan ada sebanyak 9 orang PMI. Dari jumlah itu, 5 orang sudah pulang dalam kondisi negatif dan sekarang sedang melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing dan dalam pengawasan satgas.
Sedangkan 4 orang lainnya belum pulang. “Kita rutin melakukan pemantauan dan melakukan pengecekan kesehatan terhadap tenaga migran yang baru pulang dari luar negeri ini,” jelasnya.
Dari data yang dilansir website penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, warga Karangasem yang tercatat positif COVID-19 mencapai 6 orang per Sabtu (11/4). Jumlah itu naik sebanyak 1 orang dari sebelumnya berjumlah 5 orang. (Eka Parananda/balipost)