DENPASAR, BALIPOST.com – Bendesa Adat Renon I Made Sutama, Senin (13/4), mengungkapkan dalam menyikapi kasus COVID-19, pihaknya menilai, langkah paling efektif saat ini adalah memaksimalkan peran masing-masing satgas COVID-19 yang dimiliki desa adat. Selain itu, dia juga memandang perlunya membuat posko hingga tingkat banjar.
Dikatakan, bila setiap satgas di desa adat bekerja maksimal, hasilnya dipastikan akan efektif dalam rangka memberikan edukasi, sosialisasi yang menyasar semua lapisan masyarakat. Seperti yang dilakukan Satgas COVID-19 Renon, saat ini pihaknya melakukan sosialisasi dengan menggunakan pola pendekatan ke merajan, pura dadia atau pura sejenisnya agar lebih efektif. “Kami di satgas secara bergilir menemui masing-masing pangempon pura untuk melakukan sosialisasi tentang pencegahan COVID-19,” katanya.
Bukan saja untuk pangempon pura, umat lain juga disasar dengan melibatkan pengurus tempat ibadah bersangkutan. Pola ini dinilai lebih tepat, karena semua warga yang ada di desa tersebut, baik krama wed, krama tamiu, dan tamiu, akan bisa tercover sosialisasi.
Pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap PMI yang baru pulang dari luar negeri. PMI diwajibkannya melakukan isolasi mandiri. “Operasional warung dan toko di desa adat juga sudah dibatasi untuk mencegah penyebaran COVID-19. Bahkan, juknis untuk pelaksanaan kegiatan upacara panca yadnya juga sudah dibuat dan menjadi pedoman krama dalam pelaksanaannya,” jelasnya. (Asmara Putera/balipost)