Penanganan
Wayan Karmawan. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Warga Bangli yang menjalani karantina mandiri karena sempat kontak dengan PDP maupun pasien positif Corona tidak langsung mendapatkan sembako dari pemerintah setempat. Seperti yang dialami puluhan warga Desa Belanga yang menjalani karantina mandiri. Mereka baru diberikan sembako setelah empat hari menjalani karantina.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli I Wayan Karmawan yang dikonfirmasi, tak menampik hal itu. Ia mengaku butuh waktu untuk menyiapkan logistik yang akan disalurkan. Untuk warga di Desa Belangan yang telah menjalani karantina mandiri, pihaknya baru bisa menyalurkan bantuan logistik pada Senin (13/4). “Bantuannya sebanyak 66 paket,” terangnya.

Baca juga:  7 Warga Positif COVID-19, Kadiskes Bangli Rinci Lokasi Perawatannya

Pemberian bantuan logistik terhadap warga yang menjalani karantina adalah berdasarkan data yang diberikan Dinas Kesehatan. Jika ada warga yang minta bantuan namun tidak masuk dalam data Dinas Kesehatan, maka pihaknya tidak bisa memberikan bantuan. “Kalau semua menelepon mengaku melakukan karantina mandiri kan sulit kami. Jadi kalau ada data dari Dinas Kesehatan mengenai berapa data yang menjalanni karantina mandiri, ya kami salurkan logistiknya,” terangnya.

Baca juga:  Hujan di Jembrana Tergolong Ekstrem, Masih Berpotensi Terjadi

Disebutkan Karmawan, nilai bantuan logistik yang diberikan per satu orang yang menjalani karantina mandiri yakni Rp 150 ribu. Paket bantuannya berupa beras, minyak goreng, telur, ikan asin pengganti daging, gula dan detergen. Bantuan tersebut untuk kebutuhan selama 14 hari. (Swasrina Manuaba/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *