DENPASAR, BALIPOST.com – Bali meloloskan satu-satunya atlet angkat besi Ketut Ariana yang akrab disapa Banat. Selama ini, Banat berlatih di kampung halamannya Melaya, Jembrana.

Banat lolos merebut tiket PON di kelas 73 kg pada Kejurnas sekaligus Pra-PON di Bandung, Agustus 2019 lalu. Hanya, duet pelatih Joko Honggono dan Ni Luh Sinta Darmariani sedang menyusun taktik dan strategi agar atlet asuhannya Banat bisa menyumbang medali pada PON di Papua, Oktober mendatang.

Baca juga:  Pariwisata Bali Harus Berbenah, Jangan Lagi Korbankan Alam

Pelatih Joko Honggono, di Denpasar, Selasa (14/4) menjelaskan, Banat merebut posisi empat di ajang Pra-PON. “Untuk pertama kalinya peraturan internasional diterapkan pada Kejurnas sekaligus Pra-PON di Kota Kembang itu, utamanya menyangkut pembagian kelas,” ucap Joko.

Ia menerangkan, taktik dan strategi perlu dibekali kepada Banat, mengingat PON berorientasi pada prestasi dan medali. “Kami melihat dulu lifter siapa saja yang turun di kelas 73 kg, dan peluang menyumbang medali untuk kelas diatasnya (81 kg), termasuk kelas di bawahnya (67 kg),” papar dia.

Baca juga:  Korban Penganiayaan dengan Cangkul Kritis, Pulang Paksa Karena Tak Punya Dana Operasi

Banat sendiri prestasinya mendulang emas pada SEA Games di Malaysia (2017). Bahkan, Banat masuk skuad Timnas Merah Putih, Asian Games di Indonesia (2018). Hanya, sayangnya sebulan menjelang pelaksanaan hajatan multievent antarnegara se-Asia, Banat mengalami cedera bahu.

Rencananya, Joko dan Sinta melatih Banat di fitnes KONI Bali. Akan tetapi, mewabahnya virus corona membuat Banat berlatih di rumahnya. “Kami akui latihan di rumah dan hanya mengirimkan rekaman video memang kurang maksimal,” ucap dia. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Rizki Juniansyah Tambah Medali Emas Indonesia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *