Belasan naker migran asal Buleleng dipindahkan ke salah satu hotel di Lovina. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Belasan orang tenaga kerja (naker) migran asal Buleleng dipindahkan dari tempat isolasi khusus di gedung SD di Jalan Ngurah Rai, Singaraja. Mereka sebelumnya mengikuti anjuran pemerintah diisolasi dengan menempati fasilitas yang disiapkan pemerintah daerah.

Beberapa hari saja ditempati, tempat yang menggunakan ruang kelas itu dinilai kurang layak, sehingga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng menggunakan hotel untuk isolasi khusus PMI. Informasi dikumpulkan di lapangan menyebutkan, pemindahan PMI dimulai sekitar pukul 07.00 Wita.

PMI yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar dan beberapa sektor di darat ini dipindahkan ke hotel tempat isolasi yang baru menggunakan armada Bus Sekolah Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng. Seluruh barang perlengkapan mereka terlebihdahulu disteril dengan penyemprotan disinfektan.

Baca juga:  Delapan Desa di Gerokgak Terdampak Gempa

Setelah semua perlengkapan milik para PMI ini dimasukan ke bagasi. Armada Bus kemudian berangkat ke Hotel Aneka di kawasan wisata Pantai Lovina, Kecamatan Buleleng. Para awak bus sekolah yang memfasilitasi para PMI ini memakai Alat Pelindung Diri (APD) sesuai protokol kesehatan.

Camat Buleleng Gede Dody Oktavia Askara membenarkan pemindahan belasan orang PMI tersebut. Dody mengatakan, pemilihan tempat isolasi khusus menggunakan gedung SD sebanarnya karena pilihan terakhir. Paslanya, setelah penjajagan ke beberapa lokasi hotel di Kota Singaraja, tidak ada satupun hotel yang bersedia dijadikan tempat isolasi khusus PMI yang baru pulang dari luar negeri.

Baca juga:  Buleleng Catatkan Penambahan Pasien Positif COVID-19 dan Kasus Sembuh

Dari kondisi ini, tim gugus tugas kabupaten berkordinasi dengan Badan Pengurus Cabang (BPC) Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng. Dari negosiasi itu, Hotel Grand Wijaya dan Hotel Aneka Lovina akhirnya bersedia dijadikan tempat isolasi khusus PMI.

Menyusul kesepakatan itu, belasan orang PMI ini lantas dipindahkan ke hotel tersebut. “Sudah dipindahkan tadi sekitar pukul 07.00 wita, menggunakan dua armada Bus Skeolah Dishub. Kita berharap tempat yang baru ini bisa diterima dan memberi rasa nyaman bagi yang menempati selama masa isolasi 14 hari,” katanya.

Baca juga:  Pascatemuan 1 Positif COVID-19 di Gerokgak, Puluhan Jalani Rapid Test

Sementara itu, sampai Selasa (14/4) malam sebanyak 39 orang PMI yang bersedia mengikuti masa isolasi di tempat khusus yang disiapkan tim gusu tugas di desa/ kelurahan. Mereka itu, terdiri, Kecamatan Gerokgak 3 orang, Busungbiu 1 orang, Seririt 3 orang, Banjar 1 orang, Buleleng 17 orang, Sukasada 6 orang, Sawan 0 (belum ada data masuk), Kubutambahan 3 orang, Kecamatan Tejakula 5 orang. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *