AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Karangasem terus menyiapkan lokasi karantina untuk menampung para tenaga kerja (naker) migran. Selain menyiapkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang ada di Lingkungan Jasri, Kelurahan Subagan, Pemkab juga menyiapkan hotel berbintang di kawasan Candidasa untuk mengkarantina para pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Rabu (15/4), mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan gedung SKB untuk tempat karantina. Namun saat ini gedung SKB masih dalam proses renovasi. “Gedung SKB kini masih proses perbaikan. Jumlah kamar yang disiapkan di SKB mencapai 58 kamar. Semoga perbaikan cepat bisa diselesaikan, sehingga gedung bisa segera dioperasikan,” ucapnya.
Mengingat gedung SKB masih dalam perbaikan, pihaknya pun menyiapkan hotel berbintang di kawasan Candidasa sebagai tempat karantina PMI. Di sana, disiapkan sebanyak 78 kamar. “Kita telah menganggarkan sewa hotel sebesar Rp 400 juta. Bila nanti, kekurangan anggaran, maka kita akan kembali alokasikan anggaran untuk itu. Jadi, pemanfaatan hotel di Candidasa mulai hari ini. Karena hari ini ada dua PMI yang datang, mereka langsung menjalani karantina selama 14 hari. Setelah menjalani karantina selama 14 hari dan dinyatakan negatif COVID-19, maka mereka baru diperbolehkan pulang,” katanya.
Mas Sumatri menjelaskan, pihaknya melakukan semua ini untuk memberikan perlakukan yang layak kepada para PMI yang merupakan pejuang devisa. Jangan sampai, di situasi saat ini mereka sampai dikucilkan masyarakat. Sebab, belakangan ini mereka selalu diidentikkan membawa virus setelah datang dari luar negeri.
“Kami ingin mereka mendapatkan perhatian khusus. Di samping itu, kami ingin membuat masyarakat lebih nyaman. Karena kalau PMI ini sudah ditangani dengan terpadu, maka setelah pulang dari menjalani masa karantina akan diterima baik oleh masyatakat sekitar,” jelasnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan informasi dari asosiasi pelayaran pusat, jumlah warga Karangasem yang pulang dari kapal pesiar diperkirakan mencapai 1.000 orang. Dan kedatangan mereka secara bertahap. “Ratusan PMI memang sudah pulang kampung. Mereka sudah menjalani isolasi mandiri. Akan ada gelombang selanjutnya ke depan. Nanti mereka ditanggung selama menjalani masa karantina,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)