AMLAPURA, BALIPOST.com – Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri berencana melakukan karantina naker migran di sebuah hotel yang ada di wilayah Candidasa. Namun, rencana itu ternyata mendapat penolakan warga.
Pada Selasa (15/4) malam, sejumlah warga memblokade jalan menuju hotel ketika bus yang mengangkut naker migran ini hendak melintas. Meski belum menemui kesepakatan, akhirnya para naker migran bisa dikarantina di hotel itu.
Perbekel Sengkidu, I Wayan Darpi, saat dikonfirmasi, Kamis (16/4) pagi mengungkapkan, memang ada warga yang menolak kedatangan para PMI ini untuk karantina di hotel yang ada di wilayahnya. Namun, tidak semua warga yang menolak. Ada juga, warga yang sudah menyetujui hotel itu dijadikan lokasi karantina. “Negosiasi berlangsung sampai larut malam. Belum ada kesepakatan. Kemarin malam sampai pukul 01.00 dinihari, warga masih belum menyetujui PMI dikarantina di hotel. Karena belum adanya persetujuan, maka para migran ini dipaksa rela tetap masuk ke dalam hotel untuk menjalani karantina,” ucapnya.
Darpi ,mengatakan, pihaknya bersama Dandim, Kapolres, bupati, Satpol PP terus berusaha untuk menyadarkan warganya supaya bisa menerima PMi ini. Sebab, PMI ini merupakan warga Karangasem juga.
“Ada permintaan dari warga kepada pemerintah Kabupaten Karangasem, supaya dalam tiga hari ke depan pemerintah bisa mencarikan tempat yang lain untuk lokasi karantina para migran ini,” katanya.
Ia menegaskan, kalau pihaknya sebagai pemerintah desa, akan terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat, supaya warga bisa menerima dan mengizinkan para PMI tetap menjalani karantina di sana. “Saya sekarang ini, kembali akan turun untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Dan saya pastikan, hari ini tidak akan ada pergerakan massa lagi yang turun ke hotel,” tegas Darpi. (Eka Parananda/balipost)
