Tim kesehatan dan laboratorium bersiap menuju kapal cruise yang memuat ABK. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 232 orang pekerja migran Indonesia (PMI) khususnya anak buah kapal (ABK) pesiar, tiba di Bali, Kamis (16/4). Mereka menggunakan Kapal MV Voyager of the Sea dan sudah buang sauh di perairan Benoa.

Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Bali Dewa Susila mengatakan, dari 232 ABK tersebut, 117 orang di antaranya merupakan warga Bali. Sisanya dari luar Bali. Kapal tersebut, kata dia, homebase-nya di Australia.

Selama tiga bulan terakhir, kapal tersebut berlayar di Australia dan seputaran Asia. Kapal ini ke Pelabuhan Benoa karena dinilai lebih efisien.

Baca juga:  Kumulatif Kasus COVID-19 Bali Sudah Lampaui 91 Ribu

Ia menegaskan, kapal tersebut tidak bersandar di Pelabuhan Benoa, melainkan hanya buang sauh di perairan Pelabuhan Benoa.

Dijelaskan, protokol kesehatan ABK yang datang dari luar negeri melalui Pelabuhan Benoa cukup ketat. Selain karantina sendiri selama 14 hari atau lebih di atas kapal, cek kesehatan tiga hari sekali, tidak boleh berhubungan dengan kru lainnya.

Namun demikian, Tim Satgas COVID-19 Provinsi Bali tetap melakukan protap kesehatan lagi. “Kapal ini berlabuh, tidak bersandar, dari tim medis kita naik ke atas kapal, rapid test lagi. Yang negatif langsung kita bawa ke suatu tempat untuk dikarantina kembali, yang positif langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan,” bebernya.

Baca juga:  Surat Keberatan Sidang Online dari Jerinx Diterima Pengadilan

Ia menyebut, dari semua ABK yang ada di atas kapal, hasil pemeriksaan sebelumnya negatif. Meski demikian, ia tegas menyebut akan di-rapid test kembali. “Walaupun negatif, tetap dikarantina selama 14 hari dengan karantina yang diawasi secara ketat, tidak karantina mandiri,” tegasnya.

Tempat karantina tersebut diantaranya di hotel, tempat yang disediakan pemerintah seperti Bapelkes dan Diklat Provinsi.

CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara Wayan Eka Saputra mengatakan, selama COVID-19, pelabuhan dinyatakan tidak tutup, karena masih ada kapal pengangkutan barang. Hanya saja, tamu memang tidak ada datang. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Dana Desa Adat Mulai Cair, Ini Wanti-wanti untuk Tokoh Adat!
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *