Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Sejauh ini penanganan pasien COVID-19 berjalan cukup baik di RSUD Klungkung. Ini tidak terlepas dari peran dokter dan tenaga medis setempat yang sangat berani berhadapan langsung dengan virus corona.

Setelah bekerja keras, empat pasien yang sebelumnya ditangani di sana, tiga di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Tinggal satu pasien lagi yang masih dipantau terus perkembangan kesehatannya.

Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma saat ditemui di ruangannya, Kamis (16/4) mengatakan ketiga pasien positif COVID-19 yang sudah sembuh itu, merupakan PMI (Pekerja Migran Indonesia). Mereka masing-masing berasal dari Jumpai, Gelgel dan Kusamba.

Baca juga:  Ratusan Pemangku di Pura Agung Besakih Divaksinasi

Ketiganya sudah diperbolehkan pulang. Perkembangan kesehatannya tetap terus dipantau. “Ketiga pasien yang sudah sembuh ini sudah diperbolehkan pulang, tadi sekitar jam 1 siang,” katanya.

Dia angkat topi dengan kerja keras seluruh dokter dan tenaga medis yang terlibat di dalam penanganan pasien positif COVID-19 ini. Khususnya dokter spesialis paru-paru, dr. Erwin Winaya yang dengan penuh tanggung jawab melakukan penanganan sampai sembuh. “Kuncinya adalah dokter dan tenaga medis tidak parno dengan virus corona. Tetapi, ini sebuah tanggung jawab besar untuk menanganinya sampai sembuh. Pasien harus terus menerus mendapat follow up,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Bali Sepakati 12 Kebijakan Selama PPKM Darurat

Satu pasien lagi terus dalam masa penanganan tim medis. Kondisi fisik PMI asal Sampalan Tengah ini, sudah cukup bagus. Makan dan minumnya juga sudah teratur.

Tidak ada lagi demam, pilek maupun batuk-batuk. Peluang sembuhnya seperti tiga pasien lain tentu cukup tinggi.

Dia belum dinyatakan sembuh, karena hasil swabnya masih positif, sejak pertama kali masuk ke RSUD Klungkung pada 9 April lalu. Proses swabnya dilakukan setiap dua hari sekali. Sejauh ini, virus coronanya masih “membandel” di dalam tubuhnya.

Baca juga:  Cilota, Boneka Daun Lontar untuk Souvenir

Meski sebagian besar pasien sudah sembuh, ruang isolasi tetap dipersiapkan dengan matang. Dari sebelumnya ada enam kamar ruang isolasi, ditambah lagi satu zal. Sehingga, ruang isolasi menjadi 10 ruangan, satu ruang isolasi untuk satu pasien positif COVID-19.

Untuk memaksimalkan peran ruang isolasi ini, pihaknya sudah mengajukan penganggaran alat kesehatan sekaligus APD sebesar Rp 10 miliar. Diambil dari dana tanggap darurat bencana. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *