DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 secara tidak langsung memberikan “pelajaran” bagi Pemprov Bali. Terutama mengenai data yang akurat terkait jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sebab, Pemprov Bali kerap tak bisa memberikan jawaban pasti, masih ada berapa PMI lagi yang akan pulang setelah ini. “Pemerintah tidak memiliki data yang pasti. Ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan pers, Jumat (17/4).
Dewa Indra beralasan, para PMI berangkat dengan melamar langsung kepada agen-agen yang mengirim mereka ke kapal pesiar. Itu sebabnya, pemerintah sulit mengidentifikasi berapa PMI yang masih akan pulang ke Bali.
“Ke depan harus diatur mekanisme agar agen-agen yang mengirim tenaga kerja ke kapal pesiar melaporkan berapa, siapa, darimana yang dikirim tersebut,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Dewa Indra, pemerintah memiliki data yang pasti terkait jumlah PMI. Menurutnya, ini adalah pelajaran penting yang harus diambil Pemprov Bali.
Dari data Gugus Tugas, sejak 22 Maret hingga 16 April telah pulang sebanyak 9.647 orang PMI. Termasuk diantaranya 117 ABK yang pulang menaiki kapal pesiar di Pelabuhan Benoa. (Rindra Devita/balipost)