DENPASAR, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali kembali mencatat adanya tambahan kasus positif dari transmisi lokal. Bila dibandingkan data Kamis (16/4) sebanyak 16 kasus, ada penambahan 5 kasus pada Jumat (17/4).
Total menjadi 21 kasus transmisi lokal. “Karena angka transmisi lokal ini memperlihatkan tanda-tanda peningkatan, maka saya akan terus mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali. Mari kita komit untuk menjaga supaya transmisi lokal ini tidak bertambah lagi,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Transmisi lokal, lanjut Dewa Indra, terjadi karena ada kontak dengan pasien positif. Maka cara menghindarinya adalah dengan menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
Masyarakat diharapkan tidak bosan dan mau terus menerus melakukannya. Mengingat, pandemi COVID-19 belum diketahui sampai kapan akan berakhir.
Dikatakan, bila ada beberapa bentuk transmisi lokal. Ia pun mengungkap sejumlah kasus yang terjadi di Bali. “Ada yang terjangkit dari PMI yang sedang dirawat. Ada yang terjangkit dari orang yang pernah terjangkit di daerah lain, dan juga ada yang terjangkit dari WNA,” ungkap Sekda Provinsi Bali ini.
Dewa Indra mencontohkan, di Jembrana ada PNS yang melaksanakan tugas ke Jakarta dan tidak tahu terinfeksi COVID-19. Ketika pulang, istrinya juga ikut terinfeksi.
Kemudian, ada pula PNS Pemprov Bali yang bertugas ke luar daerah dan tidak tahu dirinya terinfeksi lalu pulang dan menularkan kepada anaknya. Ini merupakan contoh transmisi lokal karena kontak dekat dengan orang yang pernah terjangkit di daerah lain.
“Tapi ada juga yang di RS. Kan kita sudah tahu ada dua orang tenaga medis kita yang terinfeksi karena menangani itu. Pada saat itu (pasien) belum diketahui positif,” imbuhnya. (Rindra Devita/balipost)