DENPASAR, BALIPOST.com – Masuk hari kesembilan, Bali masih mencatatkan penambahan kasus positif COVID-19. Jumlahnya tidak sebanyak sehari sebelumnya.
Dilihat dari dashboard pemantauan kasus COVID-19 di situs resmi BNPB, akumulatif kasus COVID-19 di Bali mencapai 131 orang dari sehari sebelumnya sebanyak 124 orang. Ini artinya ada penambahan sebanyak 7 orang dalam 24 jam terakhir.
Masih dari dashboard itu, jumlah pasien sembuh tidak mengalami penambahan, tetap 36 orang. Yang bertambah justru kasus meninggal. Totalnya kini ada 3 pasien meninggal di Bali akibat COVID-19.
Dari catatan Bali Post, sejak Kamis (9/4), kasus positif terus bertambah. Pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus.
Pada Sabtu (11/4), jumlah kasus tambahan mengalami tren penurunan dengan jumlah 4 kasus. Pada Minggu (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang. Pada Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus sebanyak 5 pasien.
Sedangkan pada Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang. Terakhir, pada Kamis (16/4), Bali mencatatkan jumlah kasus positif harian tertinggi sebanyak 15 kasus. Dan pada Jumat (17/4) tercatat ada penambahan 11 kasus.
Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto saat video conference streamingnya mengatakan di Indonesia terjadi penambahan 325 kasus terkonfirmasi positif. Total ada 6.248 kasus yang sudah ditangani Indonesia. Untuk yang sehat ada penambahan 24 orang sehingga totalnya 631 orang.
Sedangkan yang meninggal bertambah 15 kasus sehingga totalnya menjadi 535 kasus. Ia juga mengatakan saat ini Gugus Tugas telah memeriksa 45.378 spesimen di 35 laboratorium dari 39.422 orang. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 176.344 orang dan 12.979 orang pasien dalam pengawasan (PDP) di 34 provinsi.
“Kita berharap yang 12 ribu ini benar-benar dalam pengawasan,” ujarnya.
Ia meminta daerah melakukan komunikasi yang detil dan transparan, yang baik sehingga bisa menyatukan sikap untuk memutus sebaran COVID-19. (Diah Dewi/balipost)