SEMARAPURA, BALIPOST.com – Polemik rujukan pasien anak menderita demam tinggi ke RSUD Klungkung sempat menyita fokus masyarakat. Bahkan, peristiwa ini menimbulkan banyak perdebatan, khususnya di antara masyarakat Klungkung dan Karangasem.
Menyikapi itu, Bupati Klungkung Nyoman Suwirta meminta semua pihak menyudahi perdebatan itu. Kemudian kembali fokus dalam pencegahan COVID-19.
Bupati Suwirta, Minggu (19/4), mengatakan tidak ada yang perlu dibahas lagi terkait persoalan tersebut. Dia sudah turun langsung dalam proses evakuasi fastboat.
Bahkan, dia sudah berkoodinasi dengan pihak Desa Padangbai, Pelabuhan Padangbai hingga Bupati Karangasem. Apalagi, pasien sudah mendapat penanganan dengan baik di RSUD Klungkung. Kondisinya juga sudah membaik.
Sekarang, Bupati Suwirta meminta semua pihak kembali menahan diri. Jangan terseret dalam perdebatan panjang di media sosial yang membuat masyarakat terpecah belah.
Semua harus fokus terhadap ancaman virus corona yang sudah kian dekat di depan mata, dimana catatan kasus terus meningkat. “Yang harus kita hadapi bersama adalah virus corona. Bukan malah saudara sendiri,” tegas Suwirta.
Ke depan, COVID-19 ini masih banyak menimbulkan persoalan yang memerlukan kekuatan besar. Sehingga, antardaerah harus selalu bergandengan tangan untuk menyelesaikannya.
Jangan biarkan COVID-19 ini menjadi bermetamorfose di tengah warga menjadi virus kedengkian, kebencian dan amarah yang malah memecah belah. “Kendalikan diri kita semua, untuk saling menjaga dan mengingatkan. Ingat, ancaman COVID-19 ini belum berakhir,” jelas Suwirta.
Saat ini ada masalah lain yang lebih serius dari itu, yakni mengantisipasi kepulangan PMI (Pekerja Migran Indonesia) agar mereka dapat pulang dengan selamat dan diperlakukan dengan layak. Soalnya, di sejumlah daerah justru ada penolakan untuk menjadi tempat karantina bagi mereka.
Untuk itu, Bupati Suwirta sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klungkung, meminta warga untuk memperhatikan seruan bersama Gubernur Bali, MDA Bali dan PHDI Bali yang telah diterbitkan, Sabtu (18/4). Ia mengingatkan jangan pernah menolak kedatangan para PMI, kedepankan rasa menyama beraya, membangun kebersamaan demi kemanusiaan bagi sesama semeton Bali. “Situasi saat ini mengingatkan kita agar kembali pada jati diri orang Bali, yang selalu bersatu dengan semangat menyama beraya” katanya. (Bagiarta/balipost)