DENPASAR, BALIPOST.com – Seruan bersama Gubernur Bali, Majelis Desa Adat dan PHDI Bali untuk menerima tempat karantina bagi para PMI didukung masyarakat, diantaranya warga Banjar Tengah, Sidakarya, Denpasar Selatan. Bahkan prajuru banjar dan Satgas COVID-19 Desa Adat gencar melakukan sosialisasi upaya pencegahan serta memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Kami menerima kedatangan PMI. Kita sebagai manusia harus saling menghormati dan mereka (PMI) adalah warga kami juga,” tegas Klian Banjar Tengah, I Made Rameyasa, S. Sos., di sela-sela pembagian paket sembako kepada warganya, Minggu (19/4).
Menurut Rameyasa, ada beberapa warganya kerja di kapal pesiar. Rencananya mereka tiba di Bali akhir bulan ini.
Sedangkan PMI dari banjar tetangganya sudah ada yang datang beberapa waktu lalu. Mereka sudah melaksanakan karantina mandiri diawasi. “Kebetulan saya juga ikut Satgas COVID-19 Desa Adat dan mereka (PMI) disiplin. Walau dinyatakan negatif pascakarantina mandiri, mereka belum kemana-kemana karena menyadari situasi sekarang ini,” ujarnya.
Sebelum PMI datang, lanjut Rameyasa, pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga PMI tersebut dan menyampaikan protokol pencegahan COVID-19 yang harus dilakukan. Selain itu tim medis puskesmas setempat juga rutin melakukan sosialisasi dan pengawasan.
Terkait pembagian paket sembako, kata dia, tujuannya untuk meringankan beban warganya, apalagi banyak yang di-PHK dan dirumahkan. Paket sembako itu diantaranya beras, telur, minyak, dan mie instan.
Saat pengambilan paket sembako diatur jamnya supaya warga tidak berkerumun. Selain itu warga yang mengambil sembako harus pakai masker dan pakai hand sanitizer. “Kami mematuhi protap atau protokol kesehatan cegah COVID-19,” tandasnya. (Kerta Negara/balipost)