MANGUPURA, BALIPOST.com – Buruh proyek, Ahmad jani (25) asal Jember, Jawa Timur, Senin (20/4) menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit. Dia meregang nyawa akibat ditembak menggunakan senapan angin oleh As (18) dan kejadiannya di bedeng proyek gedung TK di Banjar Petang Kelod, Badung.
Hingga saat ini As masih diburu polisi. Kapolsek Petang AKP I Dewa Made Suryatmaja, didampingi Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka mengatakan, pada Minggu (19/4) pukul 12. 00 Wita, saksi berinisial IH (38) istirahat di lantai 2 bedeng.
Awalnya dia melihat burung di pohon kelapa, lalu mengambil senapan angin dan diisi peluru. Tapi belum sempat ditembak, burung tersebut sudah terbang.
IH lalu mengarahkan tembakanannya ke arah pohon kelapa, tetapi pelurunya tidak meletus dan sudah dicoba sebanyak tiga kali. Selanjutnya senapan tersebut ditaruh di atas meja.
Selanjutnya IH turun dari lantai 2, lalu duduk di depan teras kantor desa. “Saksi IH dihampiri pelaku dan bertanya apakah senapan angin itu isi pelurunya? Lalu dijawab oleh IH ‘berisi’. Pelaku berkata lagi ‘jangan kamu bilang kepada siapapun senapan tersebut saya tembakan ke korban’. Ternyata benar pelaku menembak korban menggunakan senapan angin tersebut,” kata Iptu Oka menirukan ucapan pelaku kepada IH.
IH melihat dua temannya, Sa (60) dan FA (45) membawa korban menuju Puskesmas Petang. Selanjutnya IH ikut mengantar korban.
IH sempat menanyakan korban siapa menembaknya dan dibawa As. Karena lukanya parah, korban lalu dirujuk ke RSD Mangusada, Kapal.
Oleh tim medis, korban mengalami luka di bagian lambung sebelah kiri. Sempat dirawat intensif di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin pukul 03.30 Wita, setelah menjalani operasi.
Selanjutnya jasad korban dititipkan di RSUP Sanglah. “Pemilik senapan angin jenis pompa kaliber 4,5 milimeter adalah Rahman usia 30 tahun. Dia asal Lumajang, Jawa Timur, tapi tinggal di Denpasar. Senapan itu dibeli dipakai hiburan,” ujarnya.(kerta negara/balipost)