MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah resmi beroperasi sebagai RS khusus tangani pasien COVID-19, volume limbah medis di RS PTN Unud mengalami peningkatan. Bahkan jumlahnya naik sampai 300 persen dibandingkan sebelumnya.
Menurut keterangan Dr IW. Aryabiantara, SpAn.KIC selaku Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS PTN Unud, pengelolaan limbah medis padat termasuk alat pelindung diri (APD), dikelola oleh pihak ketiga. Dalam pengelolaanya, limbah padat ini mendapat perlakuan khusus.
Yaitu sebelum dikirim, limbah ini dibungkus terlebih dahulu kemudian disemprot desinfektan untuk bagian permukaannya. “Sesudah di wraping, dilakukan penyemprotan disinfektan. Kemudian selanjutnya diangkut oleh transporter ke tempat pengolahan limbah padat,” katanya, Senin (20/4).
Dikatakannya, selama masa pandemi COVID-19, banyak digunakan bahan habis pakai. Bahkan banyak yang hanya sekali pakai kemudian dibuang, termasuk juga APD yang tidak bisa di reuse kembali.
Dengan kondisi ini, memang ada peningkatan dari segi volume sampah. Untuk peningkatan volume limbah, kata dia, mencapai 300 persen. “Untuk masalah limbah medis, juga kami selalu berkoordinasi dengan instansi lain yang terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi,” terangnya.
Sementara, untuk limbah cair, pihak RS PTN Unud sudah memiliki tempat pengolahan sendiri. Bahkan tempat pengolahan limbah yang dimiliki sudah memiliki izin. (Yudi Karnaedi/balipost)