Luh Masri Dianawati. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali hanya meloloskan seorang atlet muaythai atas nama Luh Masri Dianawati. Dia di nomor seni (way kru) perorangan putri, merebut emas di ajang Pra-PON yang diselenggarakan di Cilangkap, Jaksel, Desember tahun lalu.

Untuk itu, Luh Masri kembali dipatok medali emas pada ajang resmi PON Papua. Pelatih muaythai Bali Wayan Suwita, di Denpasar, Senin (20/4) mengemukakan, di ajang Pra-PON Bali menghuni Wilayah Tengah bersama DKI, Jabar, Banten, Kaltim dan NTB.

Baca juga:  TP PKK Provinsi Bali Gelar Lomba Jambore, Diharapkan Lahir Kader Terampil

Selanjutnya, Masri yang mendulang emas diadu lagi melawan juara Wilayah Timur (Sulawesi, Maluku, Papua). “Alhasil, Masri tetap menunjukkan kedigjayaannya dan tetap menyabet emas,” ujar Suwita.

Dijelaskannya, saat ini Masri tetap berlatih fisik, stamina serta menjaga kebugaran tubuh di kampung halamannya, Buleleng. “Kami tetap memberikan program latihan dan Masri senantiasa mengirimkan hasil latihannya kepada kami via WA,” tutur Suwita.

Ia pun optimis satu-satunya atlet asuhannya yang berlaga di PON, kembali menggondol medali emas pada PON di Bumi Cendrawasih.

Baca juga:  Atlet Panjat Tebing Desak Rita Persembahkan Emas

Sementara, Binpres KONI Bali Nyoman Yamadhiputra menuturkan, meskipun cabor muaythai hanya meloloskan seorang atlet, termasuk balap motor yang meloloskan dua pembalap IGN Diva Ismayana dan Gede Saka tetap menjalankan program latihan fisik.

Menurut dia, latihan fisik tahap awal sekaligus dimulainya program Pelatda PON 28 Februari lalu. Rencananya, tes fisik tahap kedua 28 April nanti, namun menunggu situasi dan kondisi terkait wabah virus corona. “Kami tetap mentaati peraturan pemerintah,” ujarnya. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Masih di Empat Ratusan Orang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *