Dewa Made Indra. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam keterangan pers, Senin (20/4) membantah informasi yang menyatakan ruang isolasi penuh di sejumlah rumah sakit rujukan. Termasuk di RS PTN Universitas Udayana yang ditunjuk sebagai pusat penanganan COVID-19.

Ini terkait tukang suwun di Pasar Kidul, Bangli, yang positif terjangkit virus corona, batal diisolasi di RSUP Sanglah. Warga Tamanbali, Bangli, itu dikembalikan ke rumahnya untuk menjalani karantina mandiri sementara.

Tak hanya di RSUP Sanglah, ruang isolasi di RS PTN Unud dan RS Bali Mandara juga disebut penuh. Termasuk tempat isolasi mandiri di Bapelkesmas, Badan Diklat Provinsi Bali, dan LPMP, Renon.

Baca juga:  Awal September 2017, Pascasarjana Undiksha Terapkan Kurikulum KKNI

“Tidak betul. Di RS PTN Unud itu masih tersedia kamar dalam jumlah yang cukup,” katanya.

Dewa Indra bahkan mengaku baru mendapat laporan dari Wakil Direktur RS PTN Unud bahwa masih tersedia 25 bed di rumah sakit itu. Jumlah itu akan bertambah karena Unud secara bertahap terus menyempurnakan ruangan untuk perawatan pasien COVID-19. “Masih ada satu lantai yang akan disempurnakan untuk menambah ruangan penanganan pasien COVID-19,” jelasnya.

Dewa Indra yang juga Sekda Provinsi Bali ini mengambil langkah cepat dengan langsung menelpon Sekda Bangli, serta memerintahkan Kadis Kesehatan Provinsi Bali untuk berkoordinasi dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Bangli. Dari hasil koordinasi tersebut disepakati besok pagi pasien bersangkutan akan dijemput dan difasilitasi oleh Gugus Tugas Provinsi Bali untuk mendapat penanganan semestinya di RS PTN Unud.

Baca juga:  PTMSI Bali Belum Terima Surat Resmi Pencoretan Tenis Meja dari PON XX

Terpisah, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, mengakui ruang isolasi RSUP Sanglah, tempat pasien penyakit menular dirawat, penuh. Sehingga, pasien positif COVID-19 ada yang tidak bisa dirawat di sana.

“Ruang isolasi kami yang jumlahnya 21 kamar sudah penuh,” ujarnya, Senin (20/4).

Menurutnya, dengan adanya keterbatasan ruangan ini, ada pasien yang batal dirawat di RSUP Sanglah. Pasien tersebut asal Bangli dikatakan positif COVID-19.

Baca juga:  Kemensos RI Dirikan Dapur Umum di Klungkung

Sebelumnya, Humas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa membenarkan kondisi tersebut. Dari laporan yang diterimanya, ruang isolasi di RSUP Sanglah penuh.

RS PTN Udayana dan RS Bali Mandara di Sanur juga penuh. Termasuk tempat isolasi mandiri di Bapelkes, Badan Diklat Provinsi Bali, dan LPMP, Renon. “Saran Dinkes Provinsi Bali, pasien sebaiknya diisolasi di RSUD kabupaten masing-masing. Pasien untuk sementara ini, masuk waiting list, menunggu konfirmasi dari provinsi. Jika ada ruangan kosong, nanti diinfokan kembali,” ungkap Kadis Kominfos Bangli ini. (Rindra Devita/Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *