Prajuru Desa Adat Bungaya saat melaksanalan sosialisasi terkait pelaksanaan upacara nunas ica dan ngeneng-ngening serta peneduh gumi pada tilem sasih kedasa, Rabu (22/4). (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Upacara Peneduh Jagat digelar di Pura Besakih pada Rabu (22/4). Untuk menggelar upacara yang juga digelar di pura khayangan tiga hingga rumah tangga ini, Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, melakukan sejumlah pengaturan.

Salah satunya menutup pasar dan semua toko berjaringan selama sehari saat pelaksanaan upacara nunas ica dan paneduh jagat pada Tilem Sasih Kedasa. Warga juga diimbau tetap berada di rumah guna mencegah penyebaran COVID-19, terlebih mengingat di Bungaya ada empat warga yang positif COVID-19.

Baca juga:  Terbakar, Meru Tumpang 5 di Pura Penataran Tangkas Kori Agung Selumbung

Sabha Desa Adat Bungaya, Gede Krisna Adi Widana mengatakan, pihaknya berharap warga memahami kebijakan ini dan mengikuti semua imbauan dengan baik. Sebab semua kebijakan tersebut pada dasarnya demi kebaikan bersama.

“Selain itu, kami juga meminta kepada warga supaya selalu memakai masker saat berpergian dan jaga jarak. Serta terpenting, biasakan cuci tangan dengan sabun setelah datang dari luar,” kata Krisna Adi Widana.

Baca juga:  Tatanan Era Baru, Objek Wisata di Karangasem Mulai Dikunjungi

Dia menjelaskan, pihaknya meminta kepada seluruh warga Desa Adat Bungaya supaya membuat sarana upacara sesuai arahan yang sudah diberikan. “Kita berharap dengan dilaksanakannya upacara nunas ica dan ngeneng-ngening serta peneduh gumi ini, kita semua diberikan kerahayuan dan bebas dari COVID-19,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *