DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar telah memprediksi musim kemarau tahun 2020 pada 15 Zona Musim (ZOM) di Bali. Berdasarkan hasil analisis, serta pertimbangan fisis dan dinamika atmosfer, awal musim kemarau di Bali diprakirakan terjadi pada April hingga Juni 2020.
Rinciannya, sebanyak 2 ZOM (13.3% dari 15 ZOM) terjadi antara dasarian II pada Maret, meliputi Gianyar bagian Selatan, Klungkung bagian Selatan, Karangasem bagian Selatan, dan Nusa Penida. Sebanyak 9 ZOM (60.0% dari 15 ZOM) terjadi antara dasarian II-III April, meliputi Jembrana, Buleleng, Tabanan bagian selatan dan tengah, Gianyar bagian Tengah, Bangli bagian Tengah dan Utara, Karangasem bagian Utara dan Timur, Badung bagian Tengah dan Selatan, dab Kota Denpasar.
Sebanyak 3 ZOM (20.0% dari 15 ZOM) terjadi antara dasarian I-II Mei, meliputi Tabanan/Badung/Gianyar bagian Utara, Tabanan/Bangli bagian Barat Laut, dan Karangasem bagian Tengah. Sesangkan, sebanyak 1 ZOM (6.7% dari 15 ZOM) terjadi antara dasarian I Juni, meliputi Buleleng bagian Utara.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan, menjelaskan apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010, maka sebanyak 10 ZOM sama dengan rata-ratanya. Sedangkan, sebanyak 2 ZOM di Pulau Bali mundur (lebih lamban) dari rata-ratanya, dan sebanyak 3 ZOM maju (lebih cepat) dari rata-ratanya.
“Sifat hujan pada musim kemarau pada tahun ini di 15 zona musim di Bali umumnya bawah normal, yaitu sebanyak 8 ZOM dari 15 ZOM yang ada. Hanya 6 ZOM yabg normal, dan 1 ZOM di atas normal,”jelasnya, Selasa (21/4). (Winatha/balipost)