Drs. Gede Suyasa. (BP/Mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 kembali ditemukan di Buleleng. Sampai Rabu (22/4), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng mencatat ada 2 tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Dua pasien itu sama-sama memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri karena bekerja. Hari yang sama pasien yang sembuh kembali bertambah. Ini setelah, 1 orang pasien setelah 2 kali tes swab PCR hasilnya negatif, sehingga tim medis memperbolehkan pasien bersangkutan pulang.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd menyampaikan, update kasus COVID-19. Gede Suyasa mengatakan, kedua pasien yang terkonfirmasi positif ini sebelumnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Meski berstatus OTG, tetapi keduanya dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Eemas, Kecamatan Sawan. Saat itu, keduanya kemudian menjalani rapid test.

Baca juga:  Pratima Bhatara Bayu Ditemukan Tersangkut Pohon, Tanpa Perhiasan

Dari tes cepat itu, hasilnya positif terinfeksi COVID-19. Tim medis kemudian menindaklanjuti dengan melakukan tes swab PCR. Hasilnya, sempel swab dari pasien dengan kode 16 dan kode 17 terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. Dengan demikian, keduanya menjalani tahapan perawatan lebih lanjut di ruang isolasi RSP Giri Emas. Penambahan 2 pasien positif ini, sehingga kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Bali Utara sekarang menjadi 11 orang. “Jadi keduanya ini riwayatnya sama-sama pernah ke luar negeri dengan lasan bekerja dan saat rapid dan swab terkonfirmasi positif, sehingga keduanya sekarang dirawat di RSP Giri Emas,” katanya.

Baca juga:  Sebelas Provinsi Dinyatakan Bebas Kasus Aktif PMK

Jika kasus terkonfirimasi positif bertambah lagi 2, pasien yang berhasil sembuh juga bertambah. Ada 1 orang pasien dengan kode 14 setelah menjalani pengobatan dan mengikuti 2 kali tes swab PCR hasilnya negatif. Dengan kesembuhan 1 pasien ini, sehingga sekarang pasien yang sembuh di Buleleng sebanyak 5 orang. “Kasusnya berfluktuasi antara kasus yang baru masuk dengan yang telah sembuh,” jelasnya.

Di sisi lain Gede Suyasa mengatakan, setelah pasien dengan kode 13 yang sebelumnya terkonfirmasi positif, gugus tugas telah melakukan tracking untuk menelusuri kemungkinan penularan virus. Ini menyasar 41 orang petugas di rumah sakit tempat pasien dirawat dan 1 orang petugas puskemas telah selesai di-tracking. 42 orang ini kemudian berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) setelah mengikuti rapid test. Puluhan OTG ini sendiri pernah berinteraksi dengan pasien yang kesehariannya sebagai pedagang tersebut. Mengcegah hal-hal yang tidak dihindari, gugus tugas menginstruksikan mereka agar melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. “OTG ini kontak dengan pasien yang sudah lebih awal terkonfirmasi positif dan sudah melakukan karantina mendiri, sehingga kalau menunjukkan gejala, maka gugus tugas bisa mengambil tindakan medis,” jelasnya. (Mudiarta/Balipost)

Baca juga:  Naik Berlipat, Kasus DBD Tahun Ini Capai 4.945 Kasus
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *