DENPASAR, BALIPOST.com – Hampir dua bulan wabah COVID-19 melanda Indonesia dan jumlah korban terus bertambah, termasuk di Bali. Dampak negatifnya sangat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto jika terlalu lama wabah ini melanda maka berisiko terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa lainnya, terutama masalah ekonomi. “Ini semua jadi tanggung jawab kita, mari selesaikan dengan baik, yakin dan optimisme bahwa kita mampu menyelesaikan ini. Kita harus disiplin mengikuti ajuran pemerintah,” tegas Pangdam Benny Susianto, Kamis (23/4), usai acara melepas pendistribusian 1.110 paket sembako di Makodam, Denpasar.
Pendistribusian bantuan paket sembako “TNI-Polri Peduli COVID-19 ini dihadiri Direktur Binmas Polda Bali Kombes Pol. Komang Suartana, Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan dan pejabat Polres Badung beserta Bhabinkamtibmas dan Babinsa. “Kegiatan ini bagian dari rasa empati dari prajurit TNI dan anggota Polri khususnya Kodam IX/Udayana dan Polda Bali. Memeng kecil, tapi kita mencoba berikan motivasi, optimisme kepaada anak bangsa supaya mereka yakin bisa melewati masa sulit ini,” ujarnya.
Bantuan ini diantar door to door sehingga tepat sasaran dan ada komunikasi sosial dengan masyarakat sehingga kita tahu sejauh mana kesulitan yang dihadapi. Sasaran dipilih dan mereka yang betul-betul perlu bantuan. Memang tidak bisa semua diberikan, tapi paling tidak sedikitnya yang kiga berikan ini diantaranya veteran, pecalang, masyarakat yang saat ini kesulitan mendapat pekerjaan.
Pada kesempatan ini, Pangdam berpesan kepada masyarakat supaya mengikuti ajuran pemerintah terkait dengan protokol kesehatan. Memang sulit dihadapi, tapi inilah kunci utama untuk memastikan kapan berakhirnya pandemi COVID-19 ini. “Tergantung kedisiplinan semua masyarakat. Disiplin tidak tatap muka dengan banyak orang, menjaga kebersihan diri, menggunakan masker saat keluar rumah dan disiplin membatasi diri berkomunikasi dengan banyak orang. Tetap tinggal di rumah,” tandasnya.
Kalau ada kegiatan yang memaksa kita harus keluar rumah harus pakai masker dengan baik, sehingga mampu memutus penyebaran virus Corona ini. Ini yang bisa memastikan kapan bisa berakhir masa sulit ini. Tapi kalau kita tidak disiplin mengikuti protokol kesehatan seperti dianjurkan pemerintah, sulit memastikan kapan ini berakhir.
Tentunya semua ingin segera berakhir masa sulit ini dan kembali normal. Terkait pekerja migran Indonesia (PMI) dan ABK kapal yang datang dari luar negeri, menurut Benny Susianto, diterima dengan baik di Bali.
Meskipun ada sekelompok warga menolak dan karena mereka perlu mendapat penjelasan. “Sebagaimana yang pernah Bapak Gubernur sampaikan semua tahapan kita lakukan. Yang datang di rapid tes, lalu dikarantina sesuai ketentuan yang digariskan. Bagi mereka yang hanya ODP akan dikarantina mandiri, bagi PDP dan terindikasi COVID-19 seperti flu, batuk, karantina terpusat dan ditentukan tempat-tempatnya, baik tingkat provinsi maupun daerah,” tutup jenderal bintang dua di pundak ini. (Kerta Negara/balipost)