DENPASAR, BALIPOST.com – Sejumlah desa di Denpasar kini sudah masuk zona merah. Artinya, sudah ada kasus positif COVID – 19 di wilayah desa tersebut. Beberapa desa masih bisa mempertahankan wilayahnya agar terhindari dari kasus pandemi COVID – 19 ini. Salah satunya, yakni Desa Sumerta Kelod. Sampai saat ini wilayah ini masih nihil kasus Covid 19.
Perbekel Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana yang ditemui di kantornya, Jumat (24/4) mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan dalam upaya untuk mengantisipasi penyebaran COVID – 19 di wilayahnya. Sejak pertama kali munculnya kasus COVID – 19 di Denpasar, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan di semua sekolah yang ada di wilayah desa tersebut. Langkah ini terus berkembang sejalan dengan semakin banyaknya kasus positif di Denpasar.
Pihaknya juga menggerakan semua komponen yang ada di desa. Mulai dari Satgas, aparat desa, sampai pada STT. Terlebih, saat ini para siswa melakukan belajar di rumah, sehingga bisa untuk ikut serta dalam kegiatan penanggulangan COVID – 19 di desanya.
Seperti yang dilakukan setiap Jumat. Semua komponen turun ke masing-masing rumah warga. Ini dilakukan untuk memberikan sosialisasi serta edukasi bagi warga tentang pentingnya menjaga kesehatan serta melaksanakan hidup bersih dan sehat. “Kami harus datangi langsung ke rumah-rumah agar sosialisasi lebih efektif,” katanya.
Gerakan yang dilakukan saat ini bukan saja dalam penanganan Covid 19. Namun juga kasus DBD yang mulai banyak terjadi. Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan kasus DBD di tengah wabah COVID – 19. “Jangan lupa bahwa kasus DBD juga mengancam kita. Jangan lengah. Karena itu, kita sosialisasikan juga ke warga. Kasus DBD perlu diwaspadai pula,” jelasnya.
Terkait keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah Sumerta Kelod, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masing-masing warga. Jangan sampai ada PMI yang tidak tertangani dengan baik, terutama untuk isolasi yang mendiri.
Saat ini pihaknya juga memberikan masker kepada warga. Karena beberapa pihak telah menyalurkan sumbangan masker kepada desa. Kemudian petugas akan melakukan pembagian kepada masyarakat sesuai dengan jumlah sumbangan yang ada. (Asmara Putera/Balipost)