DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah warga terpapar COVID-19 terus bertambah di Bali, termasuk korban meninggal. Menyikapi kondisi ini, Kodim 1611/Badung mempersiapkan diri jika terjadi penolakan penguburan pasien virus Corona.
Kodim mempersiapkan personel dari pengawalan, pengamanan hingga pemakaman. “Sampai saat ini proses penguburan atau kremasi pasien COVID-19 berjalan aman dan lancar. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (penolakan-red), Kodim 1611/Badung sudah siap menanganinya,” tegas Pasiter Kodim 1611/Badung Mayor Inf. Made Mustika, seizin Dandim Kolonel Inf. Puguh Binawanto, Jumat (24/4) usai memantau pelatihan menggunakan APD bagi Babinsa.
Menurut Mayor Mustika, latihan menggunakan APD dilakukan tiap hari dalam rangka kesiapan seluruh personel Kodim penanganan korban COVID-19, khususnya yang meninggal dunia. Terutama proses penguburan baik di wilayah Badung dan Denpasar. “Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kodim sudah siap, mulai dari pengawalan, pengamanan sampai pemakaman,” ujarnya.
Pihaknnya memandang perlu pelatihan menggunakan APD yang benar, maupun perawatannya. Dengan harapan anggota yang terlibat dalam kondisi aman dari dampak COVID-19.
Mayor Mustika bersyukur karena sampai saat ini warga tidak ada yang menolak. Namun pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan aparat desa dan adat yang ada di wilayah untuk memberikan pemahaman kepada warganya terkait virus ini. “Pasien meninggal COVID-19 cukup aman dikuburkan. Karena mekanisme penanganannya sangat safety,” ucapnya.
Pelatihan tersebut diikuti semua perwira, bintara dan Babisna Kodim 1611/Badung. Pasalnya semua personel harus tahu dan paham proses penggunaan APD serta langkah-langkah harus dilakukan. “Jadi, semua anggota kodim sudah siap jika diperintahkan Dandim dari pengawalan, pengamanan dan pemakaman,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)