BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak tujuh warga Bangli dinyatakan sembuh dari COVID-19. Mereka sudah dipulangkan dari rumah sakit tempatnya dirawat.
Menurut Humas Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa, Sabtu (25/4), tujuh warga yang sembuh itu berasal dari Desa Sulahan, Abuan, Belanga, Banjar Penida Kelod Desa Tembuku, Lingkungan Dencarik Kelurahan Kawan dan Desa Yangapi. Dari 7 warga yang sembuh tersebut, 6 diantaranya merupakan tenaga kerja (naker) migran dan satu lainnya seorang ibu rumah tangga asal Belanga yang sebelumnya terpapar oleh anaknya yang merupakan seorang PMI.
Meski dibolehkan pulang, saat ini ketujuh warga itu masih harus menjalani karantina di rumahnya masing-masing selama 14 hari. “Mereka tidak dirapid test lagi, kecuali sakit,” terangnya.
Dirgayusa juga menyampaikan pada Sabtu, Satgas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bangli melaksanakan rapid test terhadap 31 orang PMI yang menjalani karantina di sebuah hotel di wilayah Kuta. Kegiatan rapid test dipimpin langsung oleh Kasatgas I Made Gianyar.
Hasilnya, dari 31 PMI yang di-rapid test, satu orang diantaranya hasil tesnya positif. PMI tersebut berasal dari Kecamatan Susut. “Sesuai arahan Kasatgas, PMI tersebut dirujuk ke RSU Bangli untuk dikarantina dan dilakukan tes swab,” jelasnya.
Pada hari yang sama di RSU Bangli dilaksanakan uji swab terhadap 8 orang warga Serokadan yang sebelumnya hasil rapid tesnya positif. Namun hasil uji swabnya belum diketahui. “Karena hasilnya belum keluar. Besok akan di swab lagi sekali,” kata Dirgayusa.
Saat ini kedelapan warga Serokadan itu dikarantina di RSU Bangli bersama satu PMI yang hasil rapid test-nya positif. “Hari ini Kasatgas telah memerintahkan kadiskes dan pihak RSU untuk menyiapkan RSU Bangli sebagai tempat karantina dengan rapid tes positif serta rujukan semntara bagi yang hasil swabnya positif. Untuk pelayanan masyarakat umum agar dipersiapkan untuk diarahkan ke puskesmas dan rumah sakit swasta,” kata mantan Camat Kintamani itu. (Dayu Swasrina/balipost)