TABANAN, BALIPOST.com – Merebaknya wabah Corona atau COVID-19 diperkirakan memakan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai akhir 2020. Jika ini benar terjadi, kebutuhan pangan masyarakat tentu akan sangat besar.
Di sinilah peran pemerintah menjaga ketersediaan pangan, sehingga masyarakat selalu mendapatkan kebutuhan pangan mereka. Pemerintah harus memfokuskan pada pengamanan sektor pangan ini dengan mendukung sektor pertanian dari hulu sampai hilir.
Hal tersebut tentu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Mulai dari membantu petani sampai pada distribusi pangan.
Pemerintah Kabupaten Tabanan, seperti diungkapkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, kini tengah memfokuskan untuk menjaga ketahanan pangan di Tabanan. “Bagaimana agar Tabanan nantinya siap menghadapi pandemi COVID-19 sampai akhir tahun, untuk itu pertanian terus kita dorong, irigasi pertanian dikedepankan, mencoba membuat pupuk kadang agar tidak membeli pupuk dari luar dan subsidi semua program pertanian. Begitupun produksi telur, ayam dan ikan dikemas biar mapan, serta menghidupkan bumdes dan pasar desa, ini yang terus kita genjot saat ini,” terangnya.
Menjaga stabilitas stok cadangan pangan, lanjut kata Bupati Eka, yakni mempercepat penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Caranya dengan membuat kebijakan pemberdayaan pekarangan lestari (pemanfaatan pekarangan dan lahan di sekitar untuk dikembangkan sebagai penghasil pangan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga).
Ini telah dikuatkan dengan regulasi surat edaran bupati nomor 450/0715/diskepa/2020 tentang Pemberdayaan Pekarangan Lestari. Untuk kebijakan ini telah disiapkan anggaran Rp 300 juta lebih.
Begitupun menjaga stabilitas ketersediaan kebutuhan pokok dengan mengoptimalkan produksi pertanian dari hulu ke hilir melalui kebijakan pangan serasi, dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2,4 miliar lebih.
Bupati Eka menambahkan pihaknya juga sudah menyiapkan skema antisipasi jika kemungkinan COVID-19 terus berlanjut dan berdampak pada terbatasnya stok pangan, dengan anggaran sebesar Rp 50 miliar. “Jika itu terjadi, APBD siap membeli penambahan stok cadangan pangan untuk warga yang terdampak COVID-19,” terangnya. (Puspawati/balipost)