GIANYAR, BALIPOST.com – Demam berdarah (DB) terus meluas di Kabupaten Gianyar. Bahkan hingga akhir April ini masih ada seratus lebih warga yang positif DB.
Bahkan salah satu warga yang positif DB ialah Ketua Harian Satgas COVID -19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya. Kini pria yang juga Sekda Gianyar itu sedang mendapat perawatan pada salah satu rumah sakit swasta di Gianyar.
Ny. Dwikorawati Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi, Minggu (26/4) membenarkan suaminya yang merupakan Sekda Gianyar ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dikatakan gejala sakit sudah dialami Sekda Gianyar sejak Rabu (22/4).
Setelah dicek oleh dokter, akhirnya dipastikan positif DB. “Ya benar sakit DB. Dirawat di RS Family, sejak Rabu,” ujarnya.
Dwikorawati mengatakan saat ini kondisi Sekda Gianyar sudah membaik, dengan suhu tubuh mulai turun. “Saat ini panasnya sudah mulai turun, sekarang kita mengantisipasi trombosit. Biasanya kalau panasnya turun, trombositnya turun. Tapi saat ini masih di atas 100. Astungkara semoga bapak cepat sembuh,” harapnya.
Selain menyerang Sekda Gianyar Wisnu Wijaya, virus DB juga mewabah di Gianyar. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, yang disampaikan Kabid P2, Anak Agung Anom Sukamawa menyebutkan, total penderita DBD per Januari sampai Maret 2020 ini, tercatat sebanyak 544 kasus.
Sementara di RSUD Sanjiwani Gianyar, jumlah pasien DBD yang dirawat di sana terus mengalami peningkatan. Januari, jumlah pasien DBD yang dirawat sebanyak 76 orang, Februari sebanyak 104 orang, Maret 118 orang, dan April 123 orang. “Data ini akan terus kami update, tapi untuk saat ini pasien DBD memang terus meningkat setiap bulan,” ujar Kabag Humas RSUD Sanjiwani, Anak Agung Parawata.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Gianyar A.A. Anom Sukamawa mengungakpkan terakhir pihaknya menerina dua laporan warga meninggal positif DB. Namun pihaknya masih melakukan audit terkait informasi tersebut. Dikatakan usai proses verifikasi itu, petugas akan langsung terjun melakukan foging.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk turut serta melakukan pencegahan dengan pemmberantasan sarang nyamuk. “Sekarang kesempatan masyarakat melakukan pencegahan pembersihan lingkungan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Jadi sesuai ajaran Tri Hita Karana, menjaga hubungan dengan lingkunngan, mumpung juga murid dirumahkan ini harus menjadi momentum mengajarkan anak menjaga kebersihan lingkungan,” katanya.
Sementara, Ketua Komisi 4 DPRD Gianyar, yang membidangi kesehatan, Ni Made Ratnadi, mengatakan tidak menampik wabah DBD semangkin meningkat di Gianyar. Namun ia menyoroti pemberantasan nyamuk yang dilakukan dengan cara fogging.
Pemberantasan nyamuk DBD dengan cara fogging menurutnya kurang efektif jika masih terdapat jentik. “Lebih efektif jika masyarakat melakukan Pemberantasan nyamuk di rumah. Karena foging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jika jentik masih banyak, kasus DB juga akan sukit dihindari,” jelasnya.
Ratnadi menghimbau masyarakat agar dalam meminimalisasir wabah DBD, lebih aktif menggerakan kader Jumantik. Langkah ini menurutnya paling efektif untuk pencegahan DBD. Gerakan Jumantik Mandiri yang dipelopori oleh pemerintahan desa adalah gerakan yang wajib harus dilakukan. “Lakukan PSN mandiri di rumah masing-masing, membentuk Jumantik 1 orang untuk satu rumah,” ajaknya. (Manik Astajaya/Balipost)