Remaja diamankan karena terlibat balapan liar dan judi. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kondisi jalan sepi selama pandemi Covid-19 justru dimanfaatkan sejumlah remaja untuk melakukan balap liar di Jalan By-pass Ngurah Rai, Jimbaran, Senin (27/4) dini hari. Tentu saja, aksi ini sangat mengganggu masyarakat. Mirisnya, balap liar ini juga dijadikan ajang perjudian.

Menurut penuturan Nyoman Suwirya selaku Koordinator Pecalang Desa Adat Jimbaran, sebelum melakukan balap liar, remaja yang sebagian besar masih duduk di bangku SMA ini, berkumpul di Perumahan Puri Ratu, Jimbaran. Para remaja ini ada yang berasal dari Tuban, Kerobokan, Kuta dan Ungasan.

Baca juga:  Beredar Informasi Balap Liar hingga Tutup Jalan, Polisi Lakukan Penelusuran

Mereka juga taruhan melalui media sosial. “Ini sudah kategori judi, karena melakukan taruhan dengan menggunakan uang,” katanya Suwirya.

Diakuinya, aksi ini diketahui atas laporan dari masyarakat yang terganggu dengan adanya aksi ini. Setelah dilakukan pemantauan atas laporan tersebut, dari tim keamanan sudah hampir beberapa kali berhasil mengamankan mereka.

Namun karena petugas patroli menggunakan mobil dan remaja ini menggunakan sepeda motor, akhirnya mereka berhasil kabur dengan masuk ke gang-gang perumahan.

Baca juga:  Tak Tahu Dirinya Overstay, WN Australia Dideportasi

Pada Senin dini hari, karena di setiap perumahan kini ada pos edukasi Covid-19, akhirnya mereka berhasil diamankan di Perumahan Puri Ratu. “Akhirnya mereka digiring ke kantor desa. Atas kejadian ini, orang tua dari anak-anak ini, langsung dihubungi untuk datang ke kantor desa. Untuk kepentingan bersama, akhirnya di hadapan orang tua, mereka diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi aksi ini,” katanya.

Dikatakan Suwirya, sebanyak delapan remaja berhasil diamankan. Sementara, dua orang joki ajang balap liar ini berhasil kabur.

Baca juga:  Persempit Aksi Balapan Liar, Polisi Lakukan Ini

Bendesa Adat Jimbaran I Made Budiarta mengatakan, balap liar di sepanjang Jalan By-pass Ngurah Rai kerap dikeluhkan. Namun pihaknya sulit melacak keberadaan pelaku karena aksinya dilakukan saat dini hari.

Guna mengantisipasi aksi serupa, pihaknya akan mengintensifkan patroli rutin desa adat. Tidak hanya itu, selama kondisi wabah COVID-19, Desa Adat Jimbaran juga terus melakukan pengawasan di sejumlah kawasan untuk menjaga kamtibmas. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *