Emalia Mawar, (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Emalia Mawar, pasien COVID-19 yang berhasil sembuh berbagi pengalamannya selama dirawat. Ada perasaan sedih dan ngeri ketika di diagnosa positif COVID-19.

Paradigma yang beredar di masyarakat ketika positif COVID-19 adalah penyakit yang berujung kematian. Selain itu, pasien positif COVID-19 juga dianggap sebagai penular atau carrier bagi mereka. Stigma itu yang berusaha ia lawan di awal untuk berusaha agar bisa sembuh dari COVID-19.

Melalui video berdurasi 3 menit, Emalia Mawar menuturkan, tidak jelas tertular dimana. Dua minggu setelah kembali dari luar negeri, ia tidak pernah bertemu dengan orang lain kecuali dengan suaminya. Namun setelah ia dinyatakan positif, seluruh anggota keluarganya di tes dan dinyatakan sehat.

Baca juga:  Bangli Ingin Beranjak dari Juru Kunci Porprov

Demam tinggi dan kepala pusing menjadi awal kemunculan gejala. Di awal demam, tidak disertai batuk dan sesak.

Namun beberapa hari berikutnya ia mengalami batuk dan sesak nafas. Ia pun pergi ke RSUP Sanglah. “Saya cek darah dan rontgen thorax dikatakan kena pneumonia,” ungkapnya.

Setelah itu ia dianjurkan isolasi di rumah selama 5 hari. Namun tidak ada kemajuan di rumah. Ia kembali lagi ke RSUP Sanglah, kemudian di-swab. Swab pertama sudah terlihat bahwa ia positif COVID-19, dan pada hari itu juga ia diopname.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Sama dengan Pasien Sembuh

Selama 17 hari dirawat di Ruang Nusa RSUP Sanglah, lantai 2. Bisa dikatakan ia pasien terlama yang dirawat yaitu dari tanggal 2 – 19 April.

Maka dari itu pada saat menerima pelayanan kesehatan ia sangat berterima kasih pada dokter dan perawat yang merawatnya karena telah membuatnya sembuh dari COVID-19. Ia berharap masyarakat yang mengalami gejala sepertinya untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.

Baca juga:  Ini, 6 Karakter Varian Delta yang Lebih Ganas Dibanding Pendahulunya

Masyarakat yang masih sehat, agar tetap di rumah, disiplin menggunakan masker dan cuci tangan. Karena hanya itu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah tertular COVID-19. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *