AMLAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Karangasem mencatat sebanyak tujuh warga terkonfirmasi positif virus COVID-19. Dari jumlah tersebut, kini sebanyak tiga warga sudah dinyatakan sembuh dari virus tersebut.
Kendati dinyatakan sembuh, akan tetapi yang bersangkutan masih harus menjalani masa karantina selama 14 hari. Berdasarkan informasi dihimpun di lapangan, tiga pasien yang dinyatakan sembuh tersebut berasal dari 3 kecamatan yakni, Bebandem, Karangasem, dan Abang.
Meski sudah dinyatakan sembuh, akan tetapi mereka wajib mengikuti karantinya selama 14 hari. Koordinator kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, sebelumnya Karangasem mencacat ada sebanyak tujuh warga yang positif COVID-19 ini, namun kini jumlahnya sudah menurun menjadi empat karena tiga pasien telah dinyatakan sembuh.
“Tiga pasien yang sembuh ini, merupakan imported cases Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dari tiga pasien yang sembuh, ada yang dikarantina di tempat yang disiapkan pemkab,satu menjalani karantina mandiri dan 1 orang (PMI) masih dilacak keberadaannya,” ucapnya.
Untuk kasus positif yang masih dirawat, ia mengatakan ada 4. Rinciannya di Kecamatan Bebandem ada 3 orang dan Karangasem ada 1 orang. Empat kasus ini merupakan transmisi lokal.
Putra Pertama, menambahkan, hingga kini belum ada penambahan orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya sebanyak 71 orang, pasien dalam pemantauan (PDP) masih 14 orang, dan orang tanpa gejala (110) orang. “Kini sembilan oramg dirawat di RDUD Karangasem. Sementara satu orang PMI, 6 orang non pelaku perjalanan, 1 orang pelaku perjalanan wilayah transmisi lokal, 1 orang bekerja luar daerah Karangasem, 1 orang isolasi mandiri serta sebanyak 61 orang sudah selesai pemantauan,” katanya.
Dia menegasakan, guna terus mencegah penyebaran virus ini, pihaknya gencar melakukan sosilisasi dan himbauan kepada masyarakat agar menghindari diri kerumunan orang banyak. Juga tetap disiplin untuk menggunakan masker, jaga jarak, rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan selalu menerapkan PHBS. (Eka Parananda/balipost)