BANGLI, BALIPOST.com – Delapan warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Susut sebelumnya menjalani rapid test dengan hasil reaktif (positif). Mereka pun kemudian dikarantina di RSU Bangli dan telah menjalani tes swab pertama.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa dikonfirmasi Selasa (28/4) mengatakan delapan warga Serokadan tersebut merupakan keluarga dari pekerja migran Indonesia (PMI). Mereka menjalani karantina di RSU Bangli dan dites swab setelah diketahui hasil rapid tesnya reaktif. “Hasil tes swab pertamanya keluar Senin kemarin. Hasilnya positif. Saat ini kami masih menunggu hasil swab yang ke dua,” kata Dirgayusa.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP) penanganan COVID-19 di Provinsi Bali, usai hasil tes swab diketahui positif, kedelapan warga tersebut langsung dirujuk ke tempat isolasi di Bapelkes, Denpasar. Dirgayusa mengatakan, meski hasil swab pertama positif, kondisi kedelapan warga tersebut sehat dan stabil, orang tanpa gejala (OTG).
Terkait adanya warga yang hasil swabnya positif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bangli selanjutnya akan melakukan penelusuran terhadap siapa saja yang pernah kontak dengan kedelapan warga tersebut.
Kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (kominfosan) Kabupaten Bangli itu, sesuai intruksi Ketua Gugus Tugas, seluruh PMI yang ada di wilayah Banjar Serokadan dirapid tes ulang. Pelaksanaan rapid tes dilakukan di Puskesmas Susut I. “Tadi sudah dijemput di Serokadan oleh pihak Puskesmas Susut. Sementara yang dirapid test hanya PMI saja,” terangnya. (Dayu Swasrina/balipost)