MANGUPURA, BALIPOST.com – Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Badung dalam dua hari terakhir menunjukan peningkatan cukup signifikan. Hingga Selasa (28/4) tercatat 15 orang positif atau meningkat dari hari sebelumnya yang tercatat 13 orang.
Adanya penambahan tersebut Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Badung, dr. I Nyoman Gunarta, melakukan tracing dan ternyata banyak PMI menyembunyikan identitas saat melakukan pemeriksaan. “Melihat pertambahan kasus dalam dua hari terakhir yang disumbangkan dari PMI karantina mandiri kami melakukan tracing,” ujar dr. Gunarta, Rabu (29/4).
Setelah dilakukan tracing, Kadiskes Badung ini ternyata banyak dari PMI tersebut melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan satgas desa maupun kelurahan, sehingga berpotensi membahayakan tenaga kesehatan jika yang bersangkutan mengakses layanan kesehatan tidak mengaku sebagai PMI. “Untuk itu, diharapkan satgas desa lebih berperanan dalam pengawasan dan segera melaporkan ke Gugus Tugas Kabupaten Badung untuk segera dilakukan Rapid Test,” katanya.
Hanya saja mantan Dirut RSD Mangusada ini menyebutkan yang jadi masalah, seperti di Dalung Permai, dan perumahan lainnya, tidak semua PMI bisa didata karena umumnya pendatang, sehingga membutuhkan upaya yang lebih besar. Seperti diketahui, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada Selasa, penambahan tiga kasus, yaitu dua orang konfirmasi positif masing-masing dari wilayah Jimbaran dan Abianbase.
Keduanyan merupakan PMI yang melakukan isolasi mandiri dan satu orang belum keluar hasil lab dari Dalung, sehingga total kumulatif PDP di Badung menjadi 40 kasus dengan rincian yaitu 15 positif, 22 negatif dan tiga belum keluar hasil. Dari 15 kasus positif tersebut, tidak ada tambahan kasus sembuh sehingga per hari ini totalnya menjadi 6 orang sembuh dan 9 orang masih dalam perawatan. (Parwata/balipost)
