DENPASAR, BALIPOST.com – Pejudo Bali Fania Farid merasa bangga bisa menaklukkan seniornya di Pelatnas, Salsa Maulida (Jabar), pada final Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di GOR Kelapa Gading Jakarta, September 2019 lalu. Kini, Fania menatap PON Papua seraya berharap bisa mendulang emas di kelasnya (-78 kg).
Fania menyatakan, dirinya saat ini sedang pulang ke Bali, sebab mahasiswi semester II jurusan Pendidikan Jasmani (Penjas) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini sistem perkuliahannya via online. “Saya tiap hari pagi dan sore berlatih jogging dan menarik karet,” ungkap Fania.
Dikisahkan, selama menghuni Pelatnas di Ciloto, dirinya senantiasa latih tanding (sparring partner) meladeni Salsa Maulida. Bahkan, Fania yang masih junior senantiasa kalah. “Oleh sebab itu, saya puas dan bangga bisa menundukkan Salsa di ajang Pomnas,” jelasnya.
Fania selama 2019 mendulang 3 keping emas pada ajang Kejurnas di Yogyakarta, Juli 2019, kemudian Porprov Bali di Tabanan, serta Pomnas. Ia berharap, kembali bisa menyabet emas pada hajatan multievent empat tahunan antarprovinsi se-Indonesia, di Bumi Cendrawasih. “Doakan saja saya bisa kembali merebut emas untuk Bali,” tuturnya, di Denpasar, Rabu (29/4).
Yang membanggakan, dirinya bisa mengalahkan Salsa yang merebut emas pada PON di Jabar (2016), sedangkan kala itu Fania masih berstatus atlet junior, dan PON Papua ini merupakan penampilan pertama Fania. (Daniel Fajry/balipost)