Tenaga Fasitator Lapangan (TFL) Infrastruktur berbasis Masyarakat Bidang Sanitasi Tahun 2020 dari Balai Prasarana Pemukimahn Wilayah Bali, beraudienssi dengan jajaran DLH Gianyar, Selasa (28/4). (BP/adv)

GIANYAR, BALIPOST.com – Komitmen serius Kabupaten Gianyar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam pengelolaan sampah mendapat apreasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Kementerian ini menghadiahkan satu unit TPS 3R senilai Rp 600 juta kepada Pemkab Gianyar. Hal itu terungkap saat Tenaga Fasitator Lapangan (TFL) Infrastruktur berbasis Masyarakat Bidang Sanitasi Tahun 2020 dari Balai Prasarana Pemukimahn Wilayah Bali, beraudiensi dengan jajaran DLH Gianyar, Selasa (28/4).

TFL tesebut terdiri dari koodinator Dewa Alit Setiarsa, TFL Bidang Pemberdayaan Dewa Gede Janardana, dan TFL Teknik Dewa Gede Suariawan Dwipayana. Mereka diterima Plt Kepala DLH Gianyar Drs I Wayan Kujus Pawitra Msi. S.Sos., didampingi jajaran DLH dan pegiat lingkungan sekaligus konsultan pengelolaan sampah Ketut Suarnaya.

Dewa Alit Setiarsa menjelaskan, Kementerian PUPR RI melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Bali telah memantau secara cermat tentang keseriusan Pemkab/kota se Bali dalam mengelola sampah. Dari pemantauan itu didapatkan data, belum semua kabupaten/kota berkategori berhasil dalam mengelola sampah.

Baca juga:  Kedatangan PPLN Meningkat, Menko Luhut Sebut Pertimbangkan Tambahan Masa Karantina

Bahkan dari hasil pemantauan dari pihak Balai tahun 2018, ada Program TPS 3R yang tak jalan. Penyebabnya, antara lain, tak ada biaya operasional dan kurangnya komitmen dalam penanganan sampah secara serius. Oleh karena itu, Kementerian PUPR hanya dapat memberikan penghargaan masing-masing satu unit TPS3R kepada kabupaten yang dinilai serius. ‘’Dari sembilan kabupate/kota se Bali yang dapat bantuan TPS3R ini adalah Jembrana, Tabanan, Gianyar, Buleleng, dan  Klungung,’’ jelasnya.

Papar Dewa Alit Setirasa, TPS 3R ini senilai Rp 600 juta dari APBN, terdiri dari unit hanggar, mesin pencacah sampah, mesin pengayak, motor angkut sampah jenis motor cikar, perkantoran sederhana dilengkapi toilet. Anggaran ini tak boleh dipakai untuk honor-honor, hanya boleh dipakai 3 persen untuk biaya operasional.

TPS 3R ini diwujudkan dan di kelola  dengan pola swakelola oleh pokmas (kelompok masyarakat) berbasis banjar, desa adat atau kedinasan. Idealnya TPS 3R ini dibangun di atas lahan 8 – 15 are yang disediakan oleh pihak pokmas/desa. ‘’Harapan kami karena pengelolaan swadaya, unit TPS 3R ini ditopang dengan dana dari desa. Misalnya, untuk pembuatan pagar, dan kebutuhan standar lainnya,’’ ujarnya.

Baca juga:  Alat Berat Rusak, DLH Gianyar Tutup TPA Temesi

Ia menambahkan TPS 3R ini ditarget mulai operasi Nopember 2020. Selanjutnya operasionalnya akan diberikan pendampingan sampai Desember 2020, lanjut evaluasi dan monitoring dari Balai dengan melibatkan konsultan atau dari DLH Gianyar.

Plt Kepala DLH Gianyar  Wayan Kujus Pawitra memaparkan, model bantuan program TPS 3 R ini sangat sejalan dengan konsep penanganganan dan pengelolaan sampah kita di gianyar,  kita sekarang sedang menuju ke arah itu,  banyak desa di Gianyar sekarang sedang merancang pembangunan tps 3R , bahkan sudah memiliki TPS 3 R.

Untuk pembangunan TPS 3R ini, selain dibangun oleh desa, desa adat, juga di fasilitasi  oleh komunitas peduli lingkungan, pemkab Gianyar juga sudah menjalin kerjasama  dengan Yayasan Bumi Sasmaya dalam upaya pembangunan TPS 3 R di desa desa di Gianyar.

Dia menyampaikan kebanggaan dan terima kasih atas apresiasi Kementerian PUPR RI yang serius dalam penciptaan lingkungan bersih dan sehat bagi masyarakat melalui bantuan program TPS3R ini.

Baca juga:  Bahas Digital Marketing untuk UMKM, Lestari Entrepreneur Club Undang Denny Santoso

Bantuan ini, jelas dia, sangat berarti bagi DLH dan desa yang masih membutuhkan. Lebih-lebih bantuan ini tak hanya berupa fisik, juga pendampingan berbasis pokmas. ‘’Tak kalah penting dari manfaat bantuan ini, tentu nilai edukasinya terhadap masyarakat. Model ini sangat baik karena sekaligus mendidik masyarakat tak manja karena bantuan,’’ jelasnya.

Dia menambahkan DLH segera akan membuat kajian tentang desa/kelurahan mana yang dipercaya untuk menerima bantaun TPS3R ini. Tentu dengan syarat komitmen masyarakat yang tinggi, belum punya TPS 3R, dan ketersediaan lahan yang memadai.

‘’Kami pastikan akan banyak desa yang menginginkan bantuan ini. Makanya nantinya kami mohonkan kepada balai, Satker dari Kementerian untuk melakukan  seleksi secara ketat dan benar dan survey kelapangan sesuai kriteria  terutama komitmenya untuk menjaga keberlanjutan opersonal TPS 3R ini,’’ jelas pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *