DENPASAR, BALIPOST.com – Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bali, khususnya pengelola taman satwa mulai kesulitan memberikan makan hewan yang ada karena penghentian operasional sejak COVID-19 melanda. Kondisi ini diungkapkan Ketua PUTRI Bali Inda Trimafo Yudha, Kamis (30/4).
Ia pun berharap bantuan makanan untuk satwa-satwa di Taman Rekreasi dari pemerintah. Ia mengatakan di Bali ada beberapa taman rekreasi satwa.
Seperti Mason Adventure yang memiliki 32 gajah, Bali Elephant Camp memiliki 15 gajah, Bali Safari dan Marine Park, Bird Park, Uluwatu, Monkey Forest Ubud, dan Monkey Forest Sangeh. “Kami, pemilik taman satwa tetap berkomitmen menjaga dengan baik satwa-satwa, termasuk medical support dan kebutuhan makanan para satwa,” ujar Inda Trimafo.
Bantuan dan stimulus dari pemerintah sangat diharapkan pengelola taman rekreasi. Apalagi Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan memberikan stimulus bagi pelaku usaha.
Menurutnya, stimulus tersebut sangat berarti setidaknya dalam hal bantuan makanan untuk satwa-satwa yang dilindungi tersebut. “Kami bergerak dari wacana Presiden memberikan stimulus pada pengusaha. Itulah kami bergerak, menyampaikan keberadaan kami. Sementara kita memiliki satwa yang juga butuh perawatan ditambah satwa tersebut milik pemerintah,” paparnya.
Ia mengatakan umumnya taman satwa diberi amanah untuk menjaga satwa-satwa yang ada di sana. “Kami juga harus menyampaikan keadaan kami. Kalaupun tidak full, ada bentuk subsidi atau perhatian dari pemerintah, kami bersyukur,” ungkapnya.
Hal ini ia sampaikan dalam bentuk tertulis kepada Gubernur Bali, Wayan Koster melalui Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati. Selain itu, surat tersebut juga akan disampaikan kepada Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). (Citta Maya/balipost)