MANGUPURA, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 membuat penerbangan komersial, baik domestik maupun mancanegara, ditutup sementara. Namun, hal ini tidak serta merta menyebabkan investasi pariwisata di Bali mati suri.
Pembangunan akomodasi pariwisata di wilayah Desa Adat Pecatu jalan terus. Terdapat sejumlah proyek akomodasi pariwisata yang hingga kini masih berlangsung.
Proyek tetap berjalan lantaran investor sudah telanjur menanamkan modal. “Masih banyak proyek yang dikerjakan di sini. Pekerja proyek juga masih aktif di lapangan. Jumlahnya hampir seribu orang,” ujar Ketua Satgas Gotong Royong Penanggulangan COVID-19 Desa Adat Pecatu Komang Aditya Warman, di Pecatu, Jumat (1/5).
Mengingat jumlah pekerja yang cukup banyak, pihaknya mengaku kewalahan mengawasi mobilitas pekerja proyek, yang sebagian besar dari luar daerah itu. Sampai sekarang mobilitas pekerja proyek untuk keluar atau masuk wilayah Pecatu masih relatif tinggi.
Tak hanya pekerja proyek, wisatawan pun masih ada yang menetap di Pecatu. Jumlahnya juga ratusan orang, namun tidak sebanyak pekerja proyek. “Untuk mengendalikan pergerakan mereka inilah kita akui cukup mengalami kesulitan,” katanya.
Agar pengawasan lebih efektif, pihaknya telah meminta pemilik proyek menyediakan tempat tinggal sementara bagi pekerja. Jangan sampai pekerja proyek terlalu sering keluar masuk wilayah Pecatu sehingga rentan membawa virus Corona.
“Kita juga sudah imbau pemilik vila, hotel sampai tempat kos supaya tidak menerima tamu untuk sementara waktu. Kita ingin pastikan Pecatu tetap zona hijau,” tegasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)