BANGLI, BALIPOST.com – Banjar Serokadan, Desa Abuan, Susut diisolasi setelah diketahui adanya penambahan delapan orang warga yang positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab. Sejak isolasi diberlakukan, Kodim 1626/Bangli memutuskan membuat dapur umum guna membantu pasokan pangan warga.
Dandim 1626/Bangli Letkol Inf. Himawan Teddy Laksono, Jumat (1/5), mengatakan dalam pemberlakuan isolasi ini, warga di Banjar Serokadan tidak diperkenankan untuk keluar rumah sama sekali. Karenanya, pihaknya berkewajiban memenuhi kebutuhan warga setempat melalui dapur umum yang didirikan di SMPN 2 Abuan.
Pihaknya mengerahkan satu pleton anggotannya untuk bertugas di dapur umum sejak Kamis. “Anggota kami selain satu pleton bertugas di dapur umum juga membantu pengamanan wilayah,” ungkap Letkol Teddy.
Pendistribusian makanan diantarkan menggunakan mobil bak terbuka dan ditaruh di depan pintu angkul-angkul. Ada 2.640 warga Serokadan yang harus dipenuhi kebutuhan pangannya tiga kali dalam sehari.
Dijelaskannya, hal yang menjadi pertimbangan kenapa warga tidak diberikan logistik mentah berupa beras dan lauk selama warga menjalani isolasi, adalah untuk menghindari warga keluar rumah. “Kami putuskan menyiapkan masakan jadi. Kalau logistik mentah kami khawatir ada keperluan seperti bumbu dapur yang tidak dimiliki warga akhirnya membuat warga keluar rumah. Dan itu berisiko terhadap penyebaran COVID-19 di wilayah tersebut,” jelasnya.
Upaya pembuatan dapur umum ini juga untuk membantu psikologi warga agar mereka tetap tenang. Sehingga tidak perlu memikirkan kebutuhan pangan karena sudah dipenuhi pemerintah.
Kata Letkol Teddy, dapur umum ini juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pemenuhan pangan dan gizi warga. (Dayu Swasrina/balipost)