DENPASAR, BALIPOST.com – Impor barang dari Tiongkok pada Maret 2020 secara mtm naik ratusan persen (326,21 persen). Impor ini tidak sebanding dengan ekspor Bali yang justru turun sedalam -13,01 persen.
Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan, nilai impor pada Maret 2020 tercatat USD 13 juta atau naik 13,25 persen dibandingkan Februari 2020. Namun dibandingkan dengan Maret 2019, impor Bali Maret 2020 justru menurun -39,88 persen.
Impor yang tinggi disebabkan oleh naiknya impor produk mesin dan peralatan listrik dan produk barang dari kulit. Dari sisi komoditas, impor produk tembakau tercatat naik hingga ribuan persen (2.191 persen).
Sedangkan nilai ekspor Bali ke luar negeri tercata sebesar USD 44 juta, turun sedalam -13,01 persen jika dibandingkan dengan ekspor Februari 2020 (mtm) yang tercatat sebesar USD 50 juta. Secara yoy, ekspor Maret 2020 turun sedalam – 22,94 persen.
Dari sepuluh negara utama pangsa ekspor Provinsi Bali ke luar negeri pada Maret 2020, ekspor ke tujuh negara tujuan menurun dibandingkan dengan catatan Februari 2020 (mtm). Penurunan terdalam tercatat pada tujuan Perancis (-39,91 persen) yang didominasi turunnya ekspor produk pakaian jadi bukan rajutan.
Jika dibandingkan dengn Maret 2019 (yoy), ekspor Bali ke enam negara tujuan juga tercatat menurun. Penurunan terdalam tercatat pada tujuan Australia (-40,80 persen) yang didominasi oleh turunnya ekspor produk perhiasan atau permata.(Citta Maya/Balipost)