Gede Suyasa. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng merujuk pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Keputusan ini karena kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan tidak cukup menampung pasien positif COVID-19 sesuai hasil uji spesimen swab berbasis PCR.

Hal itu dikatakan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. saat menyampaikan update kasus Virus Corona, Senin (4/5).

Gede Suyasa mengatakan, dari laporan tim medis di RSP Giri Emas menyebut 4 orang pasien itu dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah. Pasien itu adalah kode 30, 35, 36 dan pasien kode 37.

Sebelumnya pasien ini menjalani rapid test berbasis anti bodi dengan hasil reaktif. Kemudian, dilanjutkan melakukan uji spesimen swab berbasis PCR dimana hasilnya terkonfirmasi positif COVID-19.

Baca juga:  Bali United Berharap Jadwal Kompetisi Tidak Molor

Harusnya 4 orang pasien ini dirawat di ruang isolasi RSP Giri Emas, namun menyusul penambahan pasien terkonfirmasi positif terus terjadi, sehingga kapasitas ruang isolasi di RSP kewalahan menampung.

Atas kondisi itu, tim medis kemudian mengusulkan untuk merujuk 4 pasien terkonfirmasi positif itu ke Rumah Sakit Sangglah di Denpasar. “Kita rujuk 4 orang pasien yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil uji spesimen swab PCR untuk dirawat di Sanglah. Alasannya, karena kapasitas isolasi untuk pasien terkonfirmasi positif di RSP sudah tidak mampu menampung karena memang ada tren penambahan pasien positif,” katanya.

Menurut Suyasa, sejak menyebarnya wabah COVID-19 pemerintah daerah telah memfungsikan RSP sebagai ruang isolasi pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Di RSP ini juga difungsikan untuk karantina pasien yang telah menjalani rapid test berbasis anti bodi dengan hasil reaktif.

Baca juga:  Dari Dugaan Penyimpangan KUR Bank Plat Merah hingga Jokowi akan Kunker ke Jembrana

Untuk karantina pasien reaktif rapid test ini kapasitasnya sudah ditambah dengan memungsikan Paviliun Mahotama RSUD Buleleng.

Sejak dibuka, ruang isolasi ini tidak mampu menampung pasien terkonfirmasi positif yang terus bertambah. Hingga Senin, tercatat pasien yang di rawat di RSP Giri Emas sebanyak 24 orang.

Pasien yang di karantina karena hasil rapid test anti bodi dengan hasil reaktif juga dirawat di RSP Giri Emas sebanyak 3 orang. Selain itu, di Paviliun Mahotama RSUD sekarang juga sudah disi oleh pasien dengan hasil rapid test reaktif sudah terisi sebanyak 2 orang.

Baca juga:  Patok Uang Tip ke Wisatawan, "Guide" Lokal Besakih Kembali Dikeluhkan

Atas kondisi ini gugus tugas mengambil langkah cepat dengan merujuk pasien ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Langkah ini tidak seterusnya dilakukan, namun gugus tugas masih mengeveluasi kemungkinan menambah ruang isolasi RSP Giri Emas.

Rencananya, di RSP akan ditambah 3 ruang isolasi dengan kapasitas tambahan sebanyak 12 tempat tidur. “Ini masih di evaluasi dan kemungkinan ruang isolasi di Giri Emas ditambah dan dalam 2 atau 3 hari ke depan coba dipersiapkan kelengkapannya dan kalau bisa dilakukan akan ada penambahan kapasitas hingga 12 tempat tidur,” katanya.

Upaya mengatasi kekurangan ruang isolasi juga akan dilakukan dengan mengevaluasi perkembangan kasus Virus Corona di Bali Utara. Alternatif kemungkinan akan memfungsikan RSP Tangguwisia, Kecamatan Seririt untuk dijadikan isolasi pasien terkonfirmasi positif COVID-19. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *