DENPASAR, BALIPOST.com – Gamers Bali yang tergabung dalam Bali Mobile LAgend Community berhasil mengumpulkan donasi jutaan rupiah dari live streaming selama tiga jam. Hasil donasi dari para gamers ini akan disalurkan kepada para pekerja yang terkena imbas COVID-19 serta pekerja jalanan seperti tukang parkir, tukang penyapu jalan, dan lainnya.
Koordinator Bali Mobile LAgend Community Eric Hendrawan mengatakan antusiasme gamers Bali sangat tinggi dalam laga bertajuk charity streaming ini. “Target awal kami adalah sekitar 1.000 viewer, namun tidak kami sangka saat acara Jumat malam kemarin dari pukul tujuh malam sampai sepuluh malam ada sekitar 2.000 viewer yang ikut gabung menyaksikan streaming ini,” kata Eric Sabtu (2/5).
Sesuai ketentuan dalam laga charity streaming ini, setiap viewers dihitung sebagai donasi Rp 1.000. Jumlah satu viewer akan dikalikan Rp 1.000 dan akan didonasikan untuk pekerja terdampak corona.
Dalam live streaming ini ada tiga gamers ‘pilih tanding’ yang tergabung dalam Phoenix LAdies E-sport Bali yang menantang para gamers untuk bertarung secara terbuka. Tiga gamers ini adalah Febria Beauty biasa dipanggil oleh para gamers BB (beebee).
Kemudian Charity Tamara dengan nama tenar di dunia game TamTam. Ada juga Dwi Mentari Putri dengan nama di game: aeydmp (mak aey).
Menurut Eric, donasi ini akan dibelikan paket sembako. Bantuan ini kemudian akan diberikan kepada para karyawan yang terkena imbas, termasuk yang dirumahkan pada Jumat (8/5).
“Kami ucapkan terimakasih kepada gamers Bali karena sangat peduli dengan kemanusiaan, antusiasmenya sangat tinggi,” terangnya. Antusiasme yang tinggi ini membuat semangat para gamers.
Gamers Bali Febria Beauty merasa sangat tertantang dalam charity ini. “Antusiasmenya sangat bagus dan luar biasa. Pertandingannya juga keren kok, asyiklah pokoknya,” paparnya.
TamTam juga mengiyakan pernyataan itu. “Benar-benar seru banget main mobile legend kemarin, lawannya juga jago-jago banget, jadi salut ada turnamen penggalangan dana ini. Mudah-mudahan diadain lagi dengan game yang berbeda juga,” urainya. (kmb/balipost)