DENPASAR, BALIPOST.com – Ranperda tentang Standar dan Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali masih terus dimatangkan sebelum nanti diketok palu. Pansus di DPRD Bali bahkan berencana memasukkan poin new normal tourism.
Ini untuk menyikapi kondisi pandemi COVID-19 yang sekarang membuat pariwisata Bali “babak belur”. “Hari ini akan kami rapatkan. Saya sarankan untuk memasukkan poin new normal tourism,” ujar Ketua Pansus Ranperda Standar dan Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali di DPRD Bali, A. A. Ngurah Adhi Ardhana dikonfirmasi, Rabu (6/5).
Menurut Adhi Ardhana, Dinas Pariwisata Provinsi saat ini tengah menggelar focus group discussion dengan para pakar pariwisata membahas Bali new normal tourism. Dikatakan bila ada dua prinsip penting dalam “new normal” yakni prinsip digital tourism serta prinsip standar higienis dan kesehatan.
“Nanti rapat dan sekaligus diskusi untuk dapat dimasukkan. Untuk menjaga semua kemungkinan yang akan terjadi di masa depan ini,” jelas Politisi PDIP asal Kota Denpasar ini.
Adhi Ardhana menambahkan, digital marketing selama ini memang sudah ada di industri pariwisata. Pun dengan digital tourism yakni menjual suatu kegiatan secara daring. Sebagai contoh odalan di daring, pantai sanur hari ini di daring ataupun yoga di daring dan seterusnya.
“Digital tourism dengan menjual daring suatu kegiatan, sudah ada namun kan (selama ini) ekslusif saja,” katanya. (Rindra Devita/balipost)