Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pasien positif COVID-19 yang sembuh di Bali terus bertambah. Bahkan pada Rabu (6/5), Bali memiliki dua kabar gembira.

Yakni, kembali mencatatkan penambahan pasien sembuh. Kabar gembira kedua, tidak ada penambahan kasus baru positif COVID-19.

Dari data yang ada pada Rabu (6/5), akumulatif kasus positif COVID-19 di Bali sebanyak 277 kasus. Artinya tidak ada penambahan kasus baru.

Jumlah kasus sembuh sebaliknya bertambah. Kumulatif kasus positif COVID-19 sembuh di Bali saat ini mencapai 166 orang, bertambah 6 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Yang meninggal tidak mengalami perubahan, 4 orang. Datanya, 2 WNI dan 2 WNA.

Dari catatan Bali Post, sejak Kamis (9/4), kasus positif terus bertambah. Pada Kamis (9/4), jumlah kasus bertambah sebanyak 14 pasien. Kemudian berlanjut pada Jumat (10/4) terjadi penambahan 12 kasus.

Pada Sabtu (11/4), jumlah kasus tambahan mengalami tren penurunan dengan jumlah 4 kasus. Pada Minggu (12/4), jumlah kasus bertambah lagi mencapai 2 orang. Pada Senin (13/4) terjadi lagi penambahan kasus sebanyak 5 pasien.

Baca juga:  Diterjang Puting Beliung, Balai "Saka Enem" di Bongkasa Ambruk

Sedangkan pada Selasa (14/4) dan Rabu (15/4) terjadi penambahan harian masing-masing mencapai 6 orang. Terakhir, pada Kamis (16/4), Bali mencatatkan jumlah kasus positif harian tertinggi sebanyak 15 kasus.

Pada Jumat (17/4) tercatat ada penambahan 11 kasus. Sabtu (18/4) jumlah penambahan kasusnya sebanyak 7 pasien. Sementara Minggu (19/4) terjadi penambahan 4 kasus. Untuk Senin (20/4) tercatat kasus baru sebanyak 5 orang.

Sedangkan pada Selasa (21/4) jumlah kasus bertambah 10 kasus. Dan pada Rabu (22/4) terjadi penambahan 2 kasus. Sementara di Kamis (23/4) terjadi lonjakan kasus sebanyak 15 konfirmasi positif.

Untuk Jumat (24/4) penambahan kasus positif Bali mencapai 10 orang. Sedang pada Sabtu (25/4), jumlah penambahan kasus sebanyak 6 orang. Di Minggu (26/4) terjadi penambahan kasus sebanyak 3 orang.

Pada Senin (27/4), terjadi penambahan kasus sebanyak 7 warga positif COVID-19. Di Selasa (28/4) terjadi lonjakan signifikan, mencapai rekor baru penambahan harian kasus terkonfirmasi positif di Bali, yakni sebanyak 22 kasus.

Baca juga:  Kondisinya Sudah Parah, Pasien COVID-19 Meninggal Dalam Perjalanan ke RSU Jembrana

Pada Rabu (29/4), Bali tidak mengalami penambahan pasien positif. Bali kembali menambah kasus baru pada Kamis (30/4), sebanyak 7 orang.

Di Jumat (1/5), jumlah kasus di Bali bertambah 13 orang. Pada Sabtu (2/5), tercatat ada 2 kasus baru. Untuk Minggu (3/5), mencetak rekor baru lagi sebanyak 25 kasus.

Sementara pada Senin (4/5), kasus bertambah sebanyak 7 orang. Di Selasa (5/5), Bali mencatatkan 6 kasus baru.

Penambahan Kasus di Indonesia

Sementara itu, untuk Indonesia terjadi, Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam video conference streamingnya, mengatakan penambahan kasus positif sebanyak 367 kasus sehingga kumulatif menjadi 12.438 kasus. Total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 128.383 dari 92.976 orang.

Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 120 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 2.317 sembuh. Kasus meninggal bertambah 23 orang sehingga total kasus menjadi 895 orang.

Baca juga:  Lewat Status Tanggap Darurat, Bali Sudah Laksanakan Keppres Jokowi

Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 240.726 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 26.932 orang. Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Untuk kabupaten/kota sebanyak 350 sudah terdampak. “Hampir semua kabupaten/kota terdampak. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.

Ia mengatakan pemerintah berupaya mendidik masyarakat, di samping menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan tidak keluar dari rumah, masyarakat dibiasakan menggunakan telemedicine. Sebab, pasien penyakit kronis secara terus menerus harus melakukan konsultasi medis sehingga lewat telemedicine hal ini bisa dilakukan.

Ia pun mengatakan kebiasaan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjadi gaya hidup yang baru, yang bisa dipertahankan. “Tidak mudik adalah kebijakan yang paling baik. Sepanjang komitmen kita bersama-sama untuk menghentikan dan memutus rantai penyebaran COVID-19, maka ini adalah satu-satunya jalan. Tidak mudik adalah senjata yang paling baik, yang paling benar,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *