Kehilangan dana desa
Ilustrasi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa (BLT-DD) di Kabupaten Tabanan saat ini masih berproses. Masing-masing desa ada yang menunggu verifikasi dari Kecamatan, dan ada pula yang sedang melakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan sendiri menargetkan proses ini selesai, dan BLT-DD bisa cair di minggu kedua bulan Mei 2020. Bahkan Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, belum lama ini mengatakan proses pencairan BLT-DD sedang dalam proses di masing-masing desa.

Pihak Pemkab Tabanan sendiri menargetkan BLT-DD bisa diberikan kepada penerima pada minggu kedua bulan Mei ini. “Sedang diproses di masing-masing desa. Diharapkan bisa cepat direalisasikan,”ucapnya.

Baca juga:  Kembalikan Kejayaan Perak, Celuk Gelar “Jewelry Festival 2024”

Dihubungi terpisah Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Tabanan, Roemi Listyowati mengatakan, saat ini seluruh desa di Tabanan telah menggelar musyawarah desa khusus. Hanya saja, data penerima dari semua desa masih belum masuk ke Kabupaten. “Semua sudah menggelar musdes khusus, hanya saja datanya (penerima) masih belum masuk ke Kabupaten,” katanya, Kamis (7/5).

Disinggung mengenai target pencairan bantuan tersebut, Roemi hanya menjawab singkat yakni ditarget dalam waktu dekat. “Pencairan dalam waktu dekat,” ucapnya.

Desa Delod Peken, salah satu desa yang telah menggelar Musdesus setidaknya menganggarkan 30 persen Dana Desa untuk membantu meringankan masyarakat terdampak COVID-19. Dana tersebut merupakan hasil penyisiran pos anggaran dari sejumlah proyek fisik yang rencananya dibangun tahun ini. “Dalam Musdesus telah disepakati untuk membentuk tim pendataan yakni relawan Covid, adat, dan LPM. Artinya tiga komponen di masing-masing Banjar,” terangnya.

Baca juga:  Bali "Showroom" Produk Wirausaha Nasional

Hasil pendataan diperoleh sebanyak 195 orang dari berbagai profesi seperti tukang suun dan lainnya. Secara garis besar, menyasar para warga yang masuk kategori rumah tangga miskin, sakit menahun, dan terdampak.

Kemudian dilakukan verifikasi atau perangkingan saat Musdes. “Dari pendataan itu kita ada 195 orang di Desa Delod Peken. Tapi dari ketentuan aturan kita hanya bisa menganggarkan 30 persen karena kita mendapat Dana Desa antara Rp 800 juta – Rp 1.2 miliar. Jumlah 30 persen tersebut yakni Rp 259.231.500. dengan jumlah tersebut hanya bisa mengcover 144 KK dari 195 orang hasil pendataan warga yang terdampak COVID-19,” jelasnya.

Baca juga:  Kantor Perbekel Desa Dauh Puri Kelod Digeledah

Ia menargetkan bulan ini mulai cair. “Untuk yang bulan April atau tahap I direncanakan cair awal bulan ini, dan bulan Mei ini atau tahap 2 akan dicairkan akhir bulan ini,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *